Latest Post

Coba

Written By NTB BISA on Minggu, 28 Oktober 2012 | 07.48

Label 1

Layanan Publik Telekomunikasi Propinsi Nusa Tenggara Barat

PERHUBUNGAN DAN KOMUNIKASI
Provinsi Nusa Tenggara Barat  terdiri dari 332  pulau-pulau  kecil dengan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa sebagai pulau utamanya. Dengan letak geografis seperti ini kebutuhan terhadap akses dan sara na transportasi baik darat, laut maupun udara menjadi sangat  penting dalam mendukung aktivitas  pelaksanaan pembangunan  dan  ekonomi masyarakat.  Terlebih  lagi  dengan  berbagai  kemajuan  pembangunan yang telah dan akan diraih sesuai dengan program-program unggulan pemerintah daerah maupun program yang menjadi kebijakan pemerintah pusat, maka akses terhadap sarana transportasi merupakan kebutuhan yang harus tersedia.
Oleh karena itu,  pemerintah provinsi  NTB terus melakukan per baikan dan peningkatan akses dan sarana prasarana/infrastruktur perhubungan.  Salah  satu  yang  menjadi  fokus  pembangunan  infrastruktur  perhubungan  pada  tahun  2010  adalah  percepatan  pembangunan Bandara Internasional Lombok (BIL) dengan landasan pacu sepanjang 2.750  m  yang  mampu  melayani  pesawat  sejenis  boing  747  400  full capacity.   Jika  dilihat  dari  tata  ruang  wilayah,  beroperasinya BIL  akan memberikan daya ungkit tinggi bagi pertumbuhan kawasan di wilayah selatan Lombok sekaligus mampu  mempercepat tumbuhnya  investasi di NTB. Adapun  bebarapa  capaian  pembangunan  dalam  bidang  perhubungan yang telah dicapai selama tahun 2009-2010 antara lain:
1). Bidang transportasi darat
Untuk  menekan  angka  kecelakaan lalu  lintas  darat pemerintah provinsi  giat  menyosialisasikan  dan  mengampanyekan  pentingnya keselamatan  di  jalan  sekaligus  melengkapi  prasarana  jalan  dengan fasilitas  keselamatan  lalu lintas angkutan  jalan.  Selain itu pemerintah provinsi  NTB  juga  memberikan  izin  pelayanan  angkutan  umum  penumpang antar daerah dalam provinsi sebagai upaya untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Untuk  trayek  AKDP,  saat  ini  telah  mencapai  82  trayek  dengan jumlah kendaraan yang beroperasi sebanyak 420 kendaraan. Sedangkan untuk penyediaan prasarana fasilitas keselamatan jalan dari APBD tahun  2009  telah  dilakukan  kegiatan  pengadaan  marka  jalan  sejumlah 4.319 m2, pagar pengaman jalan (guardrail) sepanjang 672 M’ dan rambu  –  rambu  lalu lintas sejumlah  210 buah.  Selain  itu  untuk  memfasilitasi  pembangunan  jembatan  timbang  Pemerintah  Provinsi  NTB juga telah mengeluarkan anggaran untuk pembebasan lahan. Dari APBN tahun anggaran 2009, kegiatan yang dilakukan antara lain  pemasangan marka  sebanyak  52.250 m2  disepanjang ruas jalan Lembar  –  Cakranegara  –  Kayangan;  pemasangan  pagar  pengaman jalan  sepanjang  2.000  m  di  ruas  jalan  Batas  –  Dompu;  pemasangan traffic  light  di  simpang  3  Kopang  dan  simpang  4  Sweta  Dompu;  pemasangan  paku marka jalan  sebanyak 1.000  buah di sepanjang ruasjalan Bima – Sape; pemasangan rambu jalan sebanyak 300 buah disepanjang  ruas  jalan  Cakranegara  – Kayangan.
Pengadaan  peralatan PKB di Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat, pembangunan jembatan timbang di Pototano Kabupaten Sumbawa; dan pemberian subsidi busperintis  di  7 lintasan  trayek  yaitu  Mataram  –  Bayan,  Mataram  – San-tong, Mataram – Ring Road, Mataram – Tl. Awang, Mataram – Lunyuk,Mataram – Matta, Mataram – Sumbawa Besar – Ropang.
2). Bidang transportasi laut
Sepanjang  tahun  2009  pengembangan  prasarana  transportasilaut yang telah  dilakukan yang bersumber  dari dana APBN antara lain pembangunan Dermaga I Pelabuhan Penyeberangan Lembar di Kabupaten Lombok Barat dan pembangunan Dermaga I Pelabuhan Penyeberangan  Pototano  di  Kabupaten  Sumbawa  Barat.  Sedangkan  pada tahun  2010  kegiatan  yang  dilaksanakan  adalah  rehabilitasi  dermaga pelabuhanpenyeberangan pelabuhan Sape di Kabupaten Bima. Pada  sektor  Transportasi  Laut  tahun  2009  dan  2010  kegiatan APBN  yang  dilaksanakan  pada  UPT  Pelabuhan  Laut  di  NTB  adalah Pembangunan  Dermaga Laut  di Pelabuhan  Benete Kabupaten  Sumbawa  Barat  dan  Pelabuhan  Pemenang  di  Kabupaten  Lombok  Utaraserta lanjutan pembangunan Dermaga Pelabuhan Laut Sape di Kabupaten Bima.
Untuk mendukung pengembangan Kapet Bima direncanakan perpanjangan dermaga dan pengerukan kolam pelabuhan yang telah distudi tahun 2010, sedangkan pembangunan dimulai tahun 2011. Dalam  upaya  meningkatkan  SDM  bidang transportasi laut,  Pemerintah  Provinsi  NTB  akan  membangun  Sekolah  Tinggi  Ilmu  Pelayaran  (STIP)  di  Sumbawa.  Perencanaan  pembangunan  dan  pembebasan lahan dilaksanakan tahun 2010 bersama Pemerintah Kabupaten Sumbawa,  sedangkan pembangunan fisik menggunakan APBN dimulai tahun 2011.
3). Bidang Transportasi Udara
Bandara  Selaparang  sampai  tahun  2010  masih  melayani  rute penerbangan domestik dan internasional. Untuk penerbangan domsetik  melayani rute Mataram  –  Cengkareng,  Mataram –  Surabaya,  Mataram  – Denpasar,  Mataram  –  Bima,  Mataram  –  Benete.  Sedangkan untuk  rute  penerbangan internasional  terdapat  dua penerbangan  luar negeri  niaga  berjadwal  yaitu  Mataram  –  Singapura  oleh  PT.  Silk  Air dengan  kapasitas  118  seat,  sedangkan  untuk  rute  Mataram  –  Kuala lumpur via Cengkareng dilayani oleh maskapai Garuda sedangkan via Surabaya  dilayani oleh maskapai Merpati dengan penerbangan setiap hari dengan kapasitas pesawat 148 seat.
Untuk  mengembangkan  mobilitas  angkutan  udara, sejak tahun 2009 telah dilaksanakan subsidi angkutan udara Mataram – Sumbawa dan Mataram – Bima dengan jadwal penerbangan sehari sekali setiapharinya. Selain itu perpanjangan runway Bandara M. Salahudin Bima  dari 1650 m menjadi  2100 m juga telah  direncanakan dan telah dilakukan Detail Engineer Design (DED) pada Tahun 2010 dan pembangunannya dimulai Tahun 2011.
Penyebarluasan Informasi Berbasis 3K
Berbasis kemitraan dan berbasis kinerja Kampung Media merupakan  program  yang  tumbuh  dari  dan  oleh  masyarakat.  Pemerintah hanya berperan  sebagai fasilitator dari program tersebut. Inilah wujud dari  paradigma  birokrasi  sebagai  fasilitaor  pembangunan  sehingga masyarakat diharapkan turut berpartisipasi dalam pembangunan.
Pada tahun 2009 telah terbentuk 10 komunitas di NTB dan akan bertambah lagi 10 Komunitas pada tahun 2010. Setiap Komunitas telah memiliki  media sendiri  berupa  ‘blog’ di  internet,  dimana  melalui  ‘blog’ tersebut mereka menuliskan beragam informasi yang bermanfaat. Se mua informasi tersebut kemudian disebarluaskan kembali melalui website  www.kampung-media.com  dan  kini  minat  masyarakat  untuk  bergabung dalam Komunitas Kampung Media semakin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi.

Sumber:http://www.ntbprov.go.id

Catatan Road Show Pulau Sumbawa 2, Kyai Zul: “Panji Kemenangan Sudah Dikibarkan”

Road Show Pulau Sumbawa yang dilakukan Kyai Zul atas undangan yang telah menumpuk sejak 2 bulan lalu pasca dideklarasikan oleh Tuan Guru Bodak mengungkapkan banyak cerita menarik, selain isu tentang PPS yang selalu muncul di Pulau ini, juga muncul pertanyaan tentang keseriusan Kyai Zul untuk maju berlaga di arena Pilgub 2013.
Masyarakat banyak yang menanyakan keseriusan Kyai karena baru kali pertama ada Tau Samawa (Orang Sumbawa) yang mencalonkan diri menjadi Gubernur NTB, karena selama ini seolah-olah ada mindset bahwa Orang Sumbawa harus menjadi wakil gubernur semenjak Pilgub 2009 dimana waktu itu Calon Gubernur semuanya dari Lombok dan Calon Wakil Gubernur semuanya dari Pulau Sumbawa.
Menjadi wajar “mindset” itu lalu terbentuk hari ini. Dan menjadi wajar pula masyarakat pulau ini pun bertanya “apakah pak Kyai Zul serius menjadi cagub?? Apakah tidak akan menjadi sia-sia nanti??, apa mungkin kita akan menang??” seperti itulah pertanyaan dan tanggapan dari masyarakat pulau ini.
Pertanyaan dan tanggapan itu bisa jadi adalah ungkapan pesimis dan meremehkan, mungkin juga ekspresi kejut, dan ada pula kemungkinan ungkapan rasa bangga, bercampur tidak percaya namun ingin membuktikan keseriusan dan komitmen Kyai Zul.Bagaimana Kyai Zul menyikapi ungkapan yang multi tafsir ini??Berikut catatan Road Show Pulau Sumbawa.
Pertanyaan dan ungkapan ini muncul di semua ajang silaturrahmi di Pulau Sumbawa, namun tidak muncul di Pulau Lombok.Ini adalah keunikan tersendiri dari 2 pulau yang terhubung oleh Selat Alas ini.
Namun, jawaban yang diberikan oleh Kyai Zul pun tidak kalah inspiratifnya hingga yang tadinya menganggap remeh dan tidak serius berbalik menjadi mendukung, yang tadinya menganggap ini main-main berbalik menjadi serius, yang tadinya tidak percaya berbalik menjadi percaya, yang tadinya menganggap sia-sia berbalik menjadi optimis, dan yang tadinya merasa kalah sebelum berjuang, berbalik menjadi semangat untuk menang.
Dengan lantang, jelas, tegas dan meyakinkan, Kyai Zul menyatakan “kapal sudah saya bakar”. Kalimat ini mengutip apa yang dilakukan oleh panglima perang Islam ternama, Thariq Bin Ziad yang menaklukkan Spanyol dan mempelopori kejayaan islam selama 600 tahun dengan salah satu symbol intelektualitas Islam yaitu Universitas Cordova-Spanyol, dan kini coba dibangun kembali semangat itu oleh Kyai Zul di Taliwang dengan Universitas Cordova-Indonesia di bawah Yayasan Pondok Pesantren Al-Ikhlas Taliwang.
Sejarah mencatat bahwa di kala itu, Thariq Bin Ziad yang memimpin ratusan pasukan tempur melintasi laut merah menuju Spanyol untuk melakukan pembebasan terhadap tiran. Sesampainya di tepi pantai, Thariq Bin Ziad memerintahkan membakar seluruh kapal yang mereka gunakan lantas mengumumkan kepada seluruh pasukannya bahwa ada ribuan tentara musuh di depan kita, dan ada lautan luas yang ganas di belakang kita. Jika kita mundur, maka kita akan mati konyol. Jika kita maju menghadapi musuh di depan, kita punya pilihan: hidup mulia atau mati syahid!
Rupanya, Catatan Sejarah itulah yang menginspirasi Kyai Zul untuk menjawab segala keraguan dan membantah segala anggapan bahwa Kyai Zul sedang berakrobat politik. “kapal sudah saya bakar” juga membantah anggapan beberapa pihak yang beranggapan Kyai Zul sedang membangun citra untuk menjadi wakil gubernur.
Pada kesempatan yang bertajuk silaturahmi atas undangan tokoh-tokoh di Pulau Sumbawa itu pula Kyai Zul mengungkapkan bahwa dirinya sadar belum dikenal oleh masyarakat Pulau Lombok, setelah melalui proses yang cukup panjang dengan para Tuan Guru, khususnya Tuan Guru Bodak yang mendeklarasikan dirinya menjadi Calon Gubernur pada 9 Juli 2012, Ia memutuskan untuk menguji dan mengkaji dukungan masyarakat Pulau Lombok  menyerap aspirasi masyarakat Pulau ini.
Memang benar, pasca dideklarasikan oleh Tuan Guru Bodak yang mengamanahkan Kyai Zul menjadi bapak bagi anak yatim, dan menjadi sahabat bagi kaum miskin tersebut, undangan masih banyak yang belum dikonfirmasi kepada Si Pengirim dan tamu yang mengundang dirinya untuk bersilaturrahmi ke Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa terus mengalir baik yang datang untuk memberikan dukungan maupun yang mengundang secara langsung.
Tercatat hingga saat ini, Kyai Zul telah mendapatkan dukungan dari 56 wilayah di Pulau Lombok dan masih banyak undangan yang harus dipenuhi oleh Kyai Zul yang hanya memiliki waktu pada hari sabtu dan minggu. Bagaimana ini Kyai Zul?? Sudah tidak ada pilihan mundur lagi karena kapal sudah anda bakar.

Sumber:http://kabarntb.com

Kondisi Geografis Propinsi Nusa Tenggara Barat

Letak dan Keadaan Alam
Nusa Tenggara Barat yang terdiri dari Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, memiliki luas wilayah 20.153,15 km2.Terletak antara 115° 46' - 119° 5' Bujur Timur dan 8° 10' - 9 °g 5' Lintang Selatan. Selong merupakan kota yang mempunyai ketinggian paling tinggi, yaitu 148 m dari permukaan laut sementara Raba terendah dengan 13 m dari permukaan laut. Dari tujuh gunung yang ada di Pulau Lombok, Gunung Rinjani merupakan tertinggi dengan ketinggian 3.775 m, sedangkan Gunung Tambora merupakan gunung tertinggi di Sumbawa dengan ketinggian 2.851 m.

I k l i m
Berdasarkan data statistik dari lembaga meteorologi, temperatur maksimum pada tahun 2001 berkisar antara 30,9° – 32,1° C, dan temperatur minimum berkisar antara 20,6° - 24,5&degC. Temperatur tertinggi terjadi pada bulan September dan terendah ada bulan Nopember. Sebagai daerah tropis, NTB mempunyai rata-rata kelembaban yang relatif tinggi, yaitu antara 48 - 95 %

Letak Geografis Daerah Nusa Tenggara Barat

A. Nusa Tenggara Barat Terletak Antara :
Barat - Timur 115° e46' Bujur Timur
Utara - Selatan 8° 10' Lintang Selatan

B. Batas Wilayah
Sebelah Utara Dengan : Laut Jawa dan Laut Flores
Sebelah Selatan Dengan : Samudra Indonesia
Sebelah Barat Dengan : Selat Lombok / Prop. Bali
Sebelah Timur Dengan : Selat Sape / Propinsi NTT

Luas Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat Dirinci

Table Menurut Kabupaten / Kota (Km2)


Kabupaten / Kota Luas Persentase
(1)
(2)
(3)
Lombok Barat 1.649,15 8,18
Lombok Tengah 1.427,65 7,08
Lombok Timur 1.605,55 7,97
Sumbawa 8.493,00 42,14
D o m p u 2.324,55 11,54
B i m a 4.596,90 22,81
Kota Mataram 56,35 0,28
Jumlah / Total 20.153,15 100,00

Tinggi Kota Dari Permukaan Laut

Kabupaten / Kota Ibu Kota Tinggi
1. Lombok Barat Mataram 16
2. Lombok Tengah Praya 101
3. Lombok Timur Selong 148
4. Sumbawa Sumbawa Besar 20
5. D o m p u Dompu 13
6. B i m a Raba 16
7. Kota Mataram Mataram 6

Nama-Nama Gunung Dan Tingginya Dirinci Per Pulau

Pulau Nama Gunung Tinggi
(1) (2) (3)
1. Pulau Lombok Rinjani 3.775
  Mareje 716
  Timanuk 2.362
  Nangi 2.330
  Parigi 1.532
  Pelawangan 2.638
  Baru 2.376
     
2. Pulau Sumbawa Batu Lanteh 1.730
  Tukan 1.400
  Jaran Pusang 1.283
  Soromandi/Donggo 1.467
  Tambora 2.851
  Sangiang 1.449
  Dodu 1.447
  Pajo 728
  Sambi 697

Banyaknya Pulau yang Berpenghuni dan Tidak Berpenghuni Menurut Kabupaten / Kota
 
Kabupaten / Kota Pulau Berpenghuni Pulau Tidak Berpenghuni Jumlah Total
(1) (2) (3) (4)
1. Lombok Barat 7 20 27
2. Lombok Tengah - 15 15
3. Lombok Timur 6 24 30
4. Sumbawa 10 39 49
5. D o m p u 1 8 9
6. B i m a 3 4 5
7. Kota Mataram - - -
Jumlah / Total 27 110 137
Sumber : Bappeda Propinsi Nusa Tenggara Barat
Banyaknya Sungai Dirinci Per Kabupaten / Kota
 
Kabupaten / Kota Banyaknya Sungai
(1) (2)
1. Lombok Barat 18
2. Lombok Tengah
5
3. Lombok Timur 10
4. Sumbawa 81
5. D o m p u 25
6. B i m a 16
7. Kota Mataram -
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Nusa Tenggara Barat
Nama - Nama Pelabuhan Laut / Bandar Udara dan Lokasinya Dirinci Menurut Kabupaten / Kota
 
Kabupaten / Kota Bandar Udara/Air Port Pel. Laut / Sea Port
Nama Lokasi Nama Lokasi
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Lombok Barat - - Lembar Lembar
2. Lombok Tengah - - - -
3. Lombok Timur - - Lb. Lombok Lb. Lombok
4. Sumbawa Brang Biji Sumbawa Besar Badas Alas Sumbawa B Alas
5. D o m p u - - Kempo Kempo
6. B i m a Salahudin Bima Bima Bima
7. Kota Mataram Selaparang Mataram - -
Sumber : Dinas Perhubungan Propinsi Nusa Tenggara Barat


Keadaan Cuaca Tiap Bulan Di Nusa Tenggara Barat 2001
Bulan Temperatur Kelembaban Tekanan
Max Min Max Min Max Min
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Januari 31,3 23,8 97 57 1010 1007
2. Pebruari 31,2 24,4 98 58 1010 1007
3. Maret 31,8 24,3 95 56 1011 1006
4. April 31,9 23,4 97 55 1012 1007
5. M e i
31,9 22,3 97 50 1012 1009
6. Juni 31,1 22,4 97 54 1014 1008
7. Juli 31,0 20,7 97 32 1013 1010
8. Agustus
30,9 20,6 95 40 1015 1010
9. September 32,1 23,2 93 48 1013 1011
10.Oktober 31,4 23,6 97 60 1012 1009
11. Nopember 32,1 24,5 91 55 1012 1009
12. Desember 31,0 24,1 95 56 1014 1007
Lanjutan :
Bulan Rata-rata Penyinaran Matahari Arah Angin Terbanyak Rata-rata Max Kecepatan Angin Rata-rata Lamanya Nyinaran (jam)
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Januari 49 270 10 5,0
2. Pebruari 60 270 20 6,3
3. Maret 68 270 10 6,2
4. April 68 270 10 6,7
5. M e i
87 270 9 8,2
6. Juni 77 150 11 7,3
7. Juli 83 270 10 7,8
8. Agustus
70 150 11 8,4
9. September 64 150 11 7,8
10.Oktober 73 150 10 7,0
11. Nopember 63 270 10 6,3
12. Desember 62 270 9 6,2
Rata-rata 69 270 11 6,5

Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika Selaparang Mataram

TRADISI "BAU NYALE" BERAWAL DARI PENGORBANAN PUTRI MANDALIKA


BERAWAL DARI PENGORBANAN PUTRI MANDALIKA

Setiap tahun masyarakat sasak, khususnya di Lombok Tengah selalu melaksanakan tradisi “bau Nyali”, sebuah tradisi yang sudah mengakar di kalangan masyarakat, dan telah dilaksanakan secara turun temurun sebagai pesta tahunan.
Tradisi Bau Nyali berawal dari kisah legenda Putri Mandalika, seorang Putri Raja Tanjung Beru yang sangat cantik nan Jelita. Dikisahkan, Putri Mandalika mulai tumbuh dan menginjak dewasa. Seiring dengan perjalan hidupnya, kecantikan Putri Mandalika-pun menyebar hampir keseluruh pelosok negeri. Kecantikan dan keharuman budi pekerti putri mandalika selalu menjadi buah bibir rakyat di seantero negeri. Karena kecantikan dan keharuman budi pekertinya itulah sehingga para pangeran dan putra mahkota negeri tetangga semuanya ingin mempersunting putri mandalika. Para Pangeran dinegeri tetangga saling berembut ingin mempersunting sang putri. Tak satupun diantara para raja yang mau mengalah, bahkan rela mati demi mendapatkan Sang Putri. Para Pangeran bahkan telah siap untuk melakukan pertumpahan darah atau turun ke medan laga memenangkan sayembara demi mendapatkan Sang Putri.
Namun dari seluruh Pangeran yang berniat mempersunting Sang Putri Raja yang cantik dan termashur tersebut, semuanya diterima secara santun dan diperlakukan terhormat, tetapi tak satupun yang diberi harapan atau jawaban pasti.
Waktupun terus berlalu, Sang putri semakin dewasa dan bertambah usia, Raja Beru-pun khawatir akan penerus tahtanya, karena putri Mandalika adalah penerus tunggal kerajaan tersebut, sehingga didesak untuk segera memiliki pendamping dan melahirkan keturunan yang kelak akan melanjutkan tahta kerajaan.
Oleh Karena itu Raja kemudian meminta Putri Mandalika dapat segera menjatuhkan pilihan kepada salah satu dari seluruh pangeran yang sudah melamarnya. Hal ini demi kelangsungan tata kerjaan dan keamanan negeri, ujar raja kepada putrinya. Namun sang Putri memohon kepada sang Ayah agar diberi waktu, dan akan memberi jawaban pada suatu hari yang tepat untuk mengumunkan pilihannya. Sang Putri tak ingin terjadi pertumpahan darah, sebab bila terjadi pertumpahan darah akan sangat merugikan semua pihak dan akan menyengsarakan rakyat dan seluruh negerinya. Jika memilih satu dari pengeran itu, tentu akan terjadi keributan dan pertumpahan darah.
Akhirnya tibalah saatnya Sang Putri harus mengumpunkan pilihan dihadapan pejabat dan seluruh rakyatnya. Pada suatu malam gelap bertempat di Bagian Selatan disekitar pantai Seger Kute Lombok Tengah, Raja Beru mengadakan Pesta upacara untuk menyambut Putri Mandalika akan mengumumkan pilihan pendamping hidupnya. Pesta begitu meriah, para tamu dan rakyat-pun sudah tak sabar menunggu pilihan Sang Putri.
Tibalah saatnya sang putri mengumumkan pilihannya, tetapi ternyata didepan rakyatnya sang putri berkata agar seluruh negerinya menjaga kedamaian, meniadakan pertumpahan darah serta meningkatkan silaturahmi dan keharmonisan. Demi kedamaian, aku rela berkorban untuk rakyat dan seluruh negeri, ucap Sang Putri seraya langsung menceburkan diri ke laut.
Menyaksikan momen yang tak pernah dibayangkan tersebut, semua pangeran yang hadirin pun menjadi panik dan berusaha mencari Sang putri di tengah kegelapan malam yang terbawa oleh derasnya gelombang lautan. Setelah lama dicari, sang Putri tidak ditemukan, yang didapat hanyalah cacing-cacing laut, yang memancarkan kemilauan yang sangat indah. Cacing laut ini hanya muncul setahun sekali pada saat tertentu saja, dan sejak saat itulah dirayakan dirayakan pesta rakyat bau nyale setiap tahun, bertempat di pantai kute lombok tengah.
Dari kisah legenda tersebut, pelajaran penting yang dapat dipetik adalah perenungan terhadap legenda putri nyale yang dengan rela mengorbankan hidupnya demi terciptanya sebuah kedamaian.
Kerelaan putri nyale mengorbankan hidupnya supaya tidak terjadi konflik ini menggambarkan keluhuran kepribadian masyarakat NTB khususnya di Lombok, yang mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi, cinta akan kedamaian, serta tulus memberikan dan mengorbankan jiwa dan raga demi sebuah persatuan.
Oleh karena itu, masyarakat NTB masa kini dapat memetik hikmah hikmah dari legenda tersebut serta tidak mudah terpengaruh dengan provokasi oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. (K & PDE Setda Prov. NTB).

Sumber:http://www.ntbprov.go.id

Layanan Publik Ketenagakerjaan Propinsi Nusa Tenggara Barat

KETENAGAKERJAAN
NTB  dikancah nasional  merupakan  daerah pengirim TKI terbesar kedua  setelah  Provinsi  Jawa Timur. Hingga tahun  2006  saja penempatan TKI  asal  NTB diberbagai Negara  tujuan mencapai lebih  dari 350  ribu orang. Banyaknya TKI yang bekerja di luar negeri ini mampu menyumbangkan remmittance yang besar yaitu mencapai Rp. 1,5 miliar sampai dengan Rp. 2 miliar per hari. Total pemasukan remmittance selama 8 tahun terakhir mencapai Rp. 3 triliun lebih. Besarnya jumlah TKI asal NTB tersebut disamping mampu memberikan  jalan keluar terhadap tingginya angka pengangguran dan rendahnya  kemampuan  ekonomi  masyarakat,  ternyata  juga  menyisakan beberapa permasalahan  antara lain berbagai kasus pengiriman TKi illegal maupun kekerasan yang dialami oleh TKI  selama bekerja di luar negeri.
Berdasarkan data  kasus TKI tahun 2009, jumlah TKI bermasalah di luar negeri sebanyak  244 kasus yang melibatkan 310 TKI. Dari jumlah  kasus  tersebut,  154  kasus sedang  diproses yang  melibatkan  220 orang TKI dan 90 kasus telah berhasil diselesikan. Untuk itu, dalam rangka pembenahan lembaga penempatan TKI luar  negeri/PPTKIS maka terhadap  PPTKIS  yang  menunjukkan  kinerja  jelek  tidak  kridible  dan  banyak  menimbulkan  masalah, pemerintah provinsi  akan mencabut ijin operasionalnya.
Menyikapi berbagai kasus yang menimpa TKI asal NTB di Luar negeri, maka Pemerintah Provinsi NTB menjadikannya self koreksi (pembenahan kedalam) terutama dalam  proses  penempatan  TKI  luar  negeri  khususnya  Penata  Laksana Rumah Tangga (PLRT) ke berbagai Negara. Selain itu, guna meminimalisir permasalahan tenaga kerja indonesia  di  luar  negeri  terutama  menyangkut  perlindungan  atas  keselamatan,  hak-hak,  serta pelayanan dalam  penempatan tenaga kerja indonesia diluar negeri,  Pemerintah Provinasi  NTB membuat terobosan program Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) penempatan dan perlindungan  TKI  di Provinsi Nusa Tenggara Barat.  Melalui  pelayanan LTSP ini para calon TKI memperoleh layanan yang murah, mudah, cepat dan aman serta dapat memberikan gambaran informasi awal kepada calonTKI terhadap negara tujuannya bekerja. Selain itu, LTSP ini juga dapat mempermudah  pemantauan  keberadaan  para  TKI  oleh  pemerintah, sehingga  pemerintah  dapat  memberikan  bantuan  dan  perlindungan yang maksimal kepada para TKI.


LAYANAN TENAGA KERJA MELALUI LTSP
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2010 telah menyusun dokumen tentang profile tenaga kerja daerah. Melalui profile tenaga kerja daerah ini diharapkan pemerintah daerah dapat mengetahui gambaran secara umum mengenai spesifikasi tenaga kerja yang ada sehingga lebih memudahkan dalam mengarahkan program pembangunan bidang ketenagakerjaan di Nusa Tenggara Barat.

Keterbatasan ketersediaan kesempatan kerja di dalam daerah mendorong Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk menyelenggarakan kerjasama dengan pemerintah daerah lain dalam rangka penempatan tenaga kerja melalui mekanisme Antar Kerja Antar Daerah (AKAD). Pada tahun 2010, telah dilakukan penempatan tenaga kerja melalui AKAD sebanyak 429 orang pencari kerja. Pemerintah juga berusaha memperluas kesempatan kerja melalui mekanisme padat karya produktif. Tenaga kerja yang diserap dalam proyek padat karya produktif pada tahun 2010 sebanyak 100 orang. Selain melalui mekanisme AKAD, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, juga menyelenggarakan kerjasama dengan negara lain dalam rangka penempatan tenaga kerja melalui mekanisme Antar Kerja Antar Negara (AKAN) serta telah membentuk Lembaga Layanan Tenaga Kerja Satu Pintu (LTSP) bagi calon TKI dan TKI.

Layanan yang diberikan kepada calon TKI dan TKI adalah berupa penerbitan paspor, pengurusan bebas fiskal LN, penerbitan Kartu Tanda Kerja Luar Negeri, pembayaran dana Pembinaan, Penempatan dan Perlindungan TKI (DP3TKI), pengurusan asuransi TKI serta premi dan klaim penanganan kasus TKI. Selain itu pendaftaran keikutsertaan perbekalan akhir pemberangkatan (PAP), pengecekan persyaratan TKI yang akan diberangkatkan (meliputi: identitas calon TKI, visa kerja, perjanjian penempatan, perjanjian kerja, sertifikat BLK, sertifikat kompetensi kerja dan sertifikat kesehatan). Dengan demikian, melalui LTSP TKI diharapkan tidak akan terjadi pemalsuan dokumen yang merugikan TKI disamping menghindari adanya praktek percaloan yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi dalam proses penempatan calon TKI.

Penempatan TKI yang dilakukan oleh LTSP TKI umumnya ditempatkan di perusahaan kelapa sawit di malaysia, Singapore, Hongkong, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Bahrain Yordania, Oman Qatar dan Taiwan. Capaian kinerja LTSP sepanjang tahun 2010 meliputi penempatan TKI ke luar negeri sebanyak 56.150 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 37.405 orang dan perempuan 18.745 orang; kepulangan TKI yang dideportasi dari Malaysia sebanyak 3.232 orang; penanganan TKI bermasalah sebanyak 1.290 orang; dan total penerimaan remittance sebesar Rp. 538.184.803.000,07. LTSP juga telah membentuk 1 unit posko TKI yang bertujuan untuk memantau keberangkatan dan kepulangan TKI serta memantau permasalahan yang dialami TKI. Selama tahun 2010, tercatat 3.232 jumlah TKI bermasalah di Provinsi NTB di 10 kabupaten/kota.

Berbagai permasalahan bidang ketenagakerjaan seperti trafficking terhadap pekerja perempuan dan anak, pemasalahan hubungan industrial, keselamatan kerja, dan HIV/AIDS di tempat kerja, berusaha dicari solusinya melalui implementasi program Perlindungan dan Lembaga Ketenagakerjaan. Capaian kinerja program tersebut pada tahun 2010 meliputi: telah dilakukannya sosialisasi pencegahan trafficking kepada 50 orang pekerja perempuan dan anak (terdata 110 kasus trafficking di Provinsi NTB pada tahun 2010); bimbingan teknis kepada 30 lembaga kerjasama tripartit (LKS) sebagai upaya meminimalisasi permasalahan hubungan industrial; pembinaan dalam rangka pemberdayaan tenaga kerja perempuan dan anak kepada 60 orang pekerja; sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS kepada 50 orang pekerja; dan pengujian keselamatan dan kesehatan kerja (K3) kepada 50 perusahaan.

Pengangguran  merupakan salah satu permasalahan ketenagakerjaan yang kompleks karena memerlukan penanganan lintas sektoral. Pengangguran dapat disebabkan oleh rendahnya kesempatan kerja yang tersedia, atau belum kompatibelnya kualifikasi tenaga kerja yang tersedia dengan kualifikasi jabatan yang ditawarkan oleh employer. Salah satu indikator capaian kinerja pembangunan urusan Ketenagakerjaan adalah Angka Pengangguran Terbuka. Indikator tersebut pada tahun 2010 telah mencapai 5,78 persen menurun dibandingkan dengan tahun 2009 (6,12 persen).

Layanan Publik Badan Sosial Propinsi Nusa Tenggara Barat

KESEJAHTERAAN SOSIAL
Kesejahteraan sosial merupakan  urusan yang sangat kompleks serta  melibatkan  seluruh  komponen  pembangunan.  Untuk  mewujudkannya,  pembangunan  yang  dilaksanakan  harus  dilakukan  secara komprehensif serta jauh dari disparitas pembangunan. Untuk  itu,  pemerintah  provinsi  melalui  program  RPJMD  NTB 2009-2013  menetapkan  berbagai  program  unggulan  daerah  secara meyeluruh  mencakup  semua  bidang  pembangunan  yang  melibatkan seluruh  sektor  di wilayah NTB. 
Selama dua  tahun pelaksanaan  pembangunan,  berbagai  program  unggulan  tersebut  telah  cukup berhasil menekan angka kemiskinan serta mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan  mengedepankan  pembangunan  pada  sektor reel  yang menjadi kultur  budaya masyarakat,  terbukti mampu  menurunkan angka  kemiskinan  dan  meningkatkan  perekonomian  masyarakat,  seperti pada  program  pengembangan  pijar,  dimana  program  ini memberikan kontribusi yang cukup besar bagi peningkatan pendapatan masyarakat tani  dan  pesisir  yang  merupakan  salah satu  sektor  lumbung  kemiskinan terbesar.
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin NTB pada tahun 2010  mengalami penurunan  sebesar 1,23  point  menjadi  21,55%  dari tahun 2009 sebesar 22,78%. Sedangkan untuk perkembangan ekonomi, pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan III tahun 2010 mencapai 13,01% yang merupakan angka tertinggi se-provinsi di Indonesia.
Program  dan  kebijakan  yang  telah  dilaksanakan  selama  dua tahun pemerintahan Provinsi NTB antara lain:
1.  Penetapan  Kebijakan  Program  Pembangunan  berdasarkan potensi  lokal, kultur  budaya  masyarakat,  serta melihat prioritas pembangunan yang mesti didahulukan seperti: Program Agribisnis Pijar (sapi, jagung, rumput laut), NTB bumi sejuta sapi, visit Lombok Sumbawa 2012  dengan  target  1  juta kunjungan wisatawan, menciptakan  2000  koperasi  berkualitas  dan  100  ribu  wirausaha baru,  pengalopkasian 20% anggaran APBD Provinsi untuk pembangunan  pendidikan,  memperbaiki  serta  meningkatkan  akses dan infrastruktur kesehatan masyarakat, dan yang lainnya.
2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
  • Menyatukan  persepsi,  koordinasi  dan  menfasilitasi  terbitnya  Kebijakan Pelayanan  Rehabilitasi  Sosial  dan  Penangan Masalah Strategis (Tanggap Cepat Darurat dan Kejadian LuarBiasa);
  • Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan melalui Koordinasi peningkatan pembinaan, pengawasan dan perlindungan tenaga kerja, Fasilitasi Perda tenaga kerja NTB, Fasilitasi  dan  koordinasi  pembentukan  lembaga  pembelaan tenaga  kerja  NTB bermasalah,  Fasilitasi koordinasi pengembangan  sistem  pelayanan  terpadu  satu  atap, serta  Fasilitasi koordinasi  pelaksanaan  pemulangan  TKI  bermasalah  asal
    NTB;
  • Inventarisasi  dan Identifikasi  kesempatan kerja antar  daerah dan antar  Negara;
  • Koordinasi  Kesehatan;  Pencegahan,  Pemberantasan  PMW, Peningkatan  Pelayanan  PMK,  Pengembangan  Media  Promosi DARSE, Pencegahan Penularan Penyakit Endemik dan Epidemik;
  • Bekerjasama  dgn  Komisi  Penanggulangan  AIDS  (KPA) Provinsi  NTB;  mensosialisasikan  Bahayanya  AIDS  bagi Masyarakat NTB;
  • Penyaluran  bantuan  bagi  150  Kelompok  Usaha  Bersama (KUBe),  15  Yayasan,  34  Asuhan  Keluarga  serta  pemberian bantuan pada 13 organisasi Profesi/Lembaga/LSM/Organisasi Sosial lainnya.
  • Pemberian bantuan bagi anak yatim piatu tahun 2010 sebanyak 2050 orang senilai Rp. 200.000,-/ orang.
  • Penyaluran  bantuan  kepada  70  Lembaga/  Yayasan/  Pantai Asuhan/  Kelompok/  Organisasi  Lainnya  pada  tahun  2009 yang tersebar di 9 Kabupaten/ Kota se-NTB.
  • Santunan  bagi  450  orang  tenaga  kebersihan  Kota  Mataram yang  lingkup kerjanya pada Kantor Pemerintah Provinsi NTB Tahun 2009 senilai Rp. 200.000,-/orang.
  • Santunan  bagi  453  orang  tenaga  kebersihan  Kota  Mataram yang  lingkup kerjanya pada Kantor Pemerintah Provinsi NTB Tahun 2010 senilai Rp. 250.000,-/orang.
3.  Program  Koordinasi  Bidang  Pendidikan,  Pemuda  dan  Olahraga.
  • Pembinaan dan Pengembangan  Kualitas Pemuda PASKIB;
  • Memberikan Bantuan Dana bagi Pengembangan Prestasi Pemuda.
  • Pembinaan  dan  Pengembangan  Wawasan  Sekolah  Sehat melalui Lomba Sekolah Sehat  (LSS) 2009  dan 2010 yang diarahkan untuk Kab/Kota se-NTB;
  • Pembinaan  dan Pengembangan Pemuda sebagai Pelopor  di segala  Bidang  yang  dapat  diandalkan  dan  menjadi  kebanggaan daerah provinsi NTB;

MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT DESA DAN
MENURUNKAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN
Badan Perberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Desa (BP-MPD ) adalah perangkat daerah yang diamanahkan untuk melaksanakan pemberdayaan dan  peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Di  Provinsi  Nusa  Tenggara  Barat  permasalahan  pokok  yang  sedang dihadapi antara lain masih tingginya prosentase jumlah penduduk miskin.  Hal  ini  mencerminkan  bahwa  masyarakat  Nusa  Tenggara  Barat masih  banyak  yang  tingkat  kesejahteraannya  masih  rendah  dan  sebagian besar berada di pedesaan. Dengan demikian tugas utama yang diemban oleh BPMPD Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah bagaimana  memberdayakan  masyarakat  desa  sehingga  dapat  menurunkan jumlah penduduk miskin.
Program Pemberdayaan Masyarakat
Program  Pemberdayaan  Masyarakat  yang  dilaksanakan  oleh Gubernur  NTB,  TGH.M.Zainul  Majdi,  MA  bersama  wakil  Gubernur, Ir.H.Badrul  Munir,  MM  antara  lain  Program  Nasional  Pemberdayaan Masyarakat  (PNPM)  Mandiri Perdesaan. Program  PNPM merupakan program  pemerintah  yang  bertujuan  untuk  meningkatkan  kesejahteraan  dan  kesempatan  kerja  masyarakat  miskin  di  perdesaan  dengan mendorong  kemandirian  dalam pengambilan  keputusan dan  pengelalaan  pembangunan.  Pendekatan  PNPM  Mandiri  Perdesaan  mengadopsi  pendekatan.
Program  Pengembangan  Kecamatan  (PPK)  yang telah dilaksanakan sejak 1998 dan dinilai cukup berhasil. Program Pengembangan Kecamatan (PPK) sebagai  cikal bakal Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan telah memulai kegiatannya di Propinsi Nusa Tenggara Barat sejak tahun 2003,  yang  meliputi  23 kecamatan  yang tersebar di  3  kabupaten, yaitu Kab. Dompu, Kab. Lombok Tengah dan Kab. Lombok Barat). Secara  bertahap,  cakupan  wilayah  binaan  PNPM  Mandiri  Perdesaan diperluas  menjadi  64  kecamatan  yang  tersebar  di  seluruh  kabupaten (8 kabupaten).
Jumlah  dana  yang  dialokasikan  untuk  membiayai  usulan  masyarakat  pada  periode  2003-2010  mencapai Rp.545.850.000.000,- terdiri dari bantuan pusat melalui APBN sebesar Rp.435.780.000.000,-  (80%)  dan  bantuan  kabupaten  melalui  APBD sebesar  Rp.110.070.000.000,-  (20%).  Sampai  saat  ini  dana  sebesar Rp.375.954.481.550,-  telah  dimanfaatkan  untuk  membiayai  usulan masyarakat,  sedangkan  Rp.169.895.518.450,-  belum  dimanfaatkan karena kegiatan di lapangan masih dalam tahapan perencanaan.

Sumber:www.ntbprov.go.id

ass

sport

Label1

sport
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. NTB BISA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger