Latest Post
07.16
Layanan Publik Telekomunikasi Propinsi Nusa Tenggara Barat
PERHUBUNGAN DAN KOMUNIKASI
Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari 332 pulau-pulau kecil dengan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa sebagai pulau utamanya. Dengan letak geografis seperti ini kebutuhan terhadap akses dan sara na transportasi baik darat, laut maupun udara menjadi sangat penting dalam mendukung aktivitas pelaksanaan pembangunan dan ekonomi masyarakat. Terlebih lagi dengan berbagai kemajuan pembangunan yang telah dan akan diraih sesuai dengan program-program unggulan pemerintah daerah maupun program yang menjadi kebijakan pemerintah pusat, maka akses terhadap sarana transportasi merupakan kebutuhan yang harus tersedia.
Oleh karena itu, pemerintah provinsi NTB terus melakukan per baikan dan peningkatan akses dan sarana prasarana/infrastruktur perhubungan. Salah satu yang menjadi fokus pembangunan infrastruktur perhubungan pada tahun 2010 adalah percepatan pembangunan Bandara Internasional Lombok (BIL) dengan landasan pacu sepanjang 2.750 m yang mampu melayani pesawat sejenis boing 747 400 full capacity. Jika dilihat dari tata ruang wilayah, beroperasinya BIL akan memberikan daya ungkit tinggi bagi pertumbuhan kawasan di wilayah selatan Lombok sekaligus mampu mempercepat tumbuhnya investasi di NTB. Adapun bebarapa capaian pembangunan dalam bidang perhubungan yang telah dicapai selama tahun 2009-2010 antara lain:
Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari 332 pulau-pulau kecil dengan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa sebagai pulau utamanya. Dengan letak geografis seperti ini kebutuhan terhadap akses dan sara na transportasi baik darat, laut maupun udara menjadi sangat penting dalam mendukung aktivitas pelaksanaan pembangunan dan ekonomi masyarakat. Terlebih lagi dengan berbagai kemajuan pembangunan yang telah dan akan diraih sesuai dengan program-program unggulan pemerintah daerah maupun program yang menjadi kebijakan pemerintah pusat, maka akses terhadap sarana transportasi merupakan kebutuhan yang harus tersedia.
Oleh karena itu, pemerintah provinsi NTB terus melakukan per baikan dan peningkatan akses dan sarana prasarana/infrastruktur perhubungan. Salah satu yang menjadi fokus pembangunan infrastruktur perhubungan pada tahun 2010 adalah percepatan pembangunan Bandara Internasional Lombok (BIL) dengan landasan pacu sepanjang 2.750 m yang mampu melayani pesawat sejenis boing 747 400 full capacity. Jika dilihat dari tata ruang wilayah, beroperasinya BIL akan memberikan daya ungkit tinggi bagi pertumbuhan kawasan di wilayah selatan Lombok sekaligus mampu mempercepat tumbuhnya investasi di NTB. Adapun bebarapa capaian pembangunan dalam bidang perhubungan yang telah dicapai selama tahun 2009-2010 antara lain:
1). Bidang transportasi darat
Untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas darat pemerintah provinsi giat menyosialisasikan dan mengampanyekan pentingnya keselamatan di jalan sekaligus melengkapi prasarana jalan dengan fasilitas keselamatan lalu lintas angkutan jalan. Selain itu pemerintah provinsi NTB juga memberikan izin pelayanan angkutan umum penumpang antar daerah dalam provinsi sebagai upaya untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Untuk trayek AKDP, saat ini telah mencapai 82 trayek dengan jumlah kendaraan yang beroperasi sebanyak 420 kendaraan. Sedangkan untuk penyediaan prasarana fasilitas keselamatan jalan dari APBD tahun 2009 telah dilakukan kegiatan pengadaan marka jalan sejumlah 4.319 m2, pagar pengaman jalan (guardrail) sepanjang 672 M’ dan rambu – rambu lalu lintas sejumlah 210 buah. Selain itu untuk memfasilitasi pembangunan jembatan timbang Pemerintah Provinsi NTB juga telah mengeluarkan anggaran untuk pembebasan lahan. Dari APBN tahun anggaran 2009, kegiatan yang dilakukan antara lain pemasangan marka sebanyak 52.250 m2 disepanjang ruas jalan Lembar – Cakranegara – Kayangan; pemasangan pagar pengaman jalan sepanjang 2.000 m di ruas jalan Batas – Dompu; pemasangan traffic light di simpang 3 Kopang dan simpang 4 Sweta Dompu; pemasangan paku marka jalan sebanyak 1.000 buah di sepanjang ruasjalan Bima – Sape; pemasangan rambu jalan sebanyak 300 buah disepanjang ruas jalan Cakranegara – Kayangan.
Pengadaan peralatan PKB di Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat, pembangunan jembatan timbang di Pototano Kabupaten Sumbawa; dan pemberian subsidi busperintis di 7 lintasan trayek yaitu Mataram – Bayan, Mataram – San-tong, Mataram – Ring Road, Mataram – Tl. Awang, Mataram – Lunyuk,Mataram – Matta, Mataram – Sumbawa Besar – Ropang.
Untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas darat pemerintah provinsi giat menyosialisasikan dan mengampanyekan pentingnya keselamatan di jalan sekaligus melengkapi prasarana jalan dengan fasilitas keselamatan lalu lintas angkutan jalan. Selain itu pemerintah provinsi NTB juga memberikan izin pelayanan angkutan umum penumpang antar daerah dalam provinsi sebagai upaya untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Untuk trayek AKDP, saat ini telah mencapai 82 trayek dengan jumlah kendaraan yang beroperasi sebanyak 420 kendaraan. Sedangkan untuk penyediaan prasarana fasilitas keselamatan jalan dari APBD tahun 2009 telah dilakukan kegiatan pengadaan marka jalan sejumlah 4.319 m2, pagar pengaman jalan (guardrail) sepanjang 672 M’ dan rambu – rambu lalu lintas sejumlah 210 buah. Selain itu untuk memfasilitasi pembangunan jembatan timbang Pemerintah Provinsi NTB juga telah mengeluarkan anggaran untuk pembebasan lahan. Dari APBN tahun anggaran 2009, kegiatan yang dilakukan antara lain pemasangan marka sebanyak 52.250 m2 disepanjang ruas jalan Lembar – Cakranegara – Kayangan; pemasangan pagar pengaman jalan sepanjang 2.000 m di ruas jalan Batas – Dompu; pemasangan traffic light di simpang 3 Kopang dan simpang 4 Sweta Dompu; pemasangan paku marka jalan sebanyak 1.000 buah di sepanjang ruasjalan Bima – Sape; pemasangan rambu jalan sebanyak 300 buah disepanjang ruas jalan Cakranegara – Kayangan.
Pengadaan peralatan PKB di Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat, pembangunan jembatan timbang di Pototano Kabupaten Sumbawa; dan pemberian subsidi busperintis di 7 lintasan trayek yaitu Mataram – Bayan, Mataram – San-tong, Mataram – Ring Road, Mataram – Tl. Awang, Mataram – Lunyuk,Mataram – Matta, Mataram – Sumbawa Besar – Ropang.
2). Bidang transportasi laut
Sepanjang tahun 2009 pengembangan prasarana transportasilaut yang telah dilakukan yang bersumber dari dana APBN antara lain pembangunan Dermaga I Pelabuhan Penyeberangan Lembar di Kabupaten Lombok Barat dan pembangunan Dermaga I Pelabuhan Penyeberangan Pototano di Kabupaten Sumbawa Barat. Sedangkan pada tahun 2010 kegiatan yang dilaksanakan adalah rehabilitasi dermaga pelabuhanpenyeberangan pelabuhan Sape di Kabupaten Bima. Pada sektor Transportasi Laut tahun 2009 dan 2010 kegiatan APBN yang dilaksanakan pada UPT Pelabuhan Laut di NTB adalah Pembangunan Dermaga Laut di Pelabuhan Benete Kabupaten Sumbawa Barat dan Pelabuhan Pemenang di Kabupaten Lombok Utaraserta lanjutan pembangunan Dermaga Pelabuhan Laut Sape di Kabupaten Bima.
Untuk mendukung pengembangan Kapet Bima direncanakan perpanjangan dermaga dan pengerukan kolam pelabuhan yang telah distudi tahun 2010, sedangkan pembangunan dimulai tahun 2011. Dalam upaya meningkatkan SDM bidang transportasi laut, Pemerintah Provinsi NTB akan membangun Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Sumbawa. Perencanaan pembangunan dan pembebasan lahan dilaksanakan tahun 2010 bersama Pemerintah Kabupaten Sumbawa, sedangkan pembangunan fisik menggunakan APBN dimulai tahun 2011.
Sepanjang tahun 2009 pengembangan prasarana transportasilaut yang telah dilakukan yang bersumber dari dana APBN antara lain pembangunan Dermaga I Pelabuhan Penyeberangan Lembar di Kabupaten Lombok Barat dan pembangunan Dermaga I Pelabuhan Penyeberangan Pototano di Kabupaten Sumbawa Barat. Sedangkan pada tahun 2010 kegiatan yang dilaksanakan adalah rehabilitasi dermaga pelabuhanpenyeberangan pelabuhan Sape di Kabupaten Bima. Pada sektor Transportasi Laut tahun 2009 dan 2010 kegiatan APBN yang dilaksanakan pada UPT Pelabuhan Laut di NTB adalah Pembangunan Dermaga Laut di Pelabuhan Benete Kabupaten Sumbawa Barat dan Pelabuhan Pemenang di Kabupaten Lombok Utaraserta lanjutan pembangunan Dermaga Pelabuhan Laut Sape di Kabupaten Bima.
Untuk mendukung pengembangan Kapet Bima direncanakan perpanjangan dermaga dan pengerukan kolam pelabuhan yang telah distudi tahun 2010, sedangkan pembangunan dimulai tahun 2011. Dalam upaya meningkatkan SDM bidang transportasi laut, Pemerintah Provinsi NTB akan membangun Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Sumbawa. Perencanaan pembangunan dan pembebasan lahan dilaksanakan tahun 2010 bersama Pemerintah Kabupaten Sumbawa, sedangkan pembangunan fisik menggunakan APBN dimulai tahun 2011.
3). Bidang Transportasi Udara
Bandara Selaparang sampai tahun 2010 masih melayani rute penerbangan domestik dan internasional. Untuk penerbangan domsetik melayani rute Mataram – Cengkareng, Mataram – Surabaya, Mataram – Denpasar, Mataram – Bima, Mataram – Benete. Sedangkan untuk rute penerbangan internasional terdapat dua penerbangan luar negeri niaga berjadwal yaitu Mataram – Singapura oleh PT. Silk Air dengan kapasitas 118 seat, sedangkan untuk rute Mataram – Kuala lumpur via Cengkareng dilayani oleh maskapai Garuda sedangkan via Surabaya dilayani oleh maskapai Merpati dengan penerbangan setiap hari dengan kapasitas pesawat 148 seat.
Untuk mengembangkan mobilitas angkutan udara, sejak tahun 2009 telah dilaksanakan subsidi angkutan udara Mataram – Sumbawa dan Mataram – Bima dengan jadwal penerbangan sehari sekali setiapharinya. Selain itu perpanjangan runway Bandara M. Salahudin Bima dari 1650 m menjadi 2100 m juga telah direncanakan dan telah dilakukan Detail Engineer Design (DED) pada Tahun 2010 dan pembangunannya dimulai Tahun 2011.
Bandara Selaparang sampai tahun 2010 masih melayani rute penerbangan domestik dan internasional. Untuk penerbangan domsetik melayani rute Mataram – Cengkareng, Mataram – Surabaya, Mataram – Denpasar, Mataram – Bima, Mataram – Benete. Sedangkan untuk rute penerbangan internasional terdapat dua penerbangan luar negeri niaga berjadwal yaitu Mataram – Singapura oleh PT. Silk Air dengan kapasitas 118 seat, sedangkan untuk rute Mataram – Kuala lumpur via Cengkareng dilayani oleh maskapai Garuda sedangkan via Surabaya dilayani oleh maskapai Merpati dengan penerbangan setiap hari dengan kapasitas pesawat 148 seat.
Untuk mengembangkan mobilitas angkutan udara, sejak tahun 2009 telah dilaksanakan subsidi angkutan udara Mataram – Sumbawa dan Mataram – Bima dengan jadwal penerbangan sehari sekali setiapharinya. Selain itu perpanjangan runway Bandara M. Salahudin Bima dari 1650 m menjadi 2100 m juga telah direncanakan dan telah dilakukan Detail Engineer Design (DED) pada Tahun 2010 dan pembangunannya dimulai Tahun 2011.
Penyebarluasan Informasi Berbasis 3K
Berbasis kemitraan dan berbasis kinerja Kampung Media merupakan program yang tumbuh dari dan oleh masyarakat. Pemerintah hanya berperan sebagai fasilitator dari program tersebut. Inilah wujud dari paradigma birokrasi sebagai fasilitaor pembangunan sehingga masyarakat diharapkan turut berpartisipasi dalam pembangunan.
Pada tahun 2009 telah terbentuk 10 komunitas di NTB dan akan bertambah lagi 10 Komunitas pada tahun 2010. Setiap Komunitas telah memiliki media sendiri berupa ‘blog’ di internet, dimana melalui ‘blog’ tersebut mereka menuliskan beragam informasi yang bermanfaat. Se mua informasi tersebut kemudian disebarluaskan kembali melalui website www.kampung-media.com dan kini minat masyarakat untuk bergabung dalam Komunitas Kampung Media semakin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi.
Berbasis kemitraan dan berbasis kinerja Kampung Media merupakan program yang tumbuh dari dan oleh masyarakat. Pemerintah hanya berperan sebagai fasilitator dari program tersebut. Inilah wujud dari paradigma birokrasi sebagai fasilitaor pembangunan sehingga masyarakat diharapkan turut berpartisipasi dalam pembangunan.
Pada tahun 2009 telah terbentuk 10 komunitas di NTB dan akan bertambah lagi 10 Komunitas pada tahun 2010. Setiap Komunitas telah memiliki media sendiri berupa ‘blog’ di internet, dimana melalui ‘blog’ tersebut mereka menuliskan beragam informasi yang bermanfaat. Se mua informasi tersebut kemudian disebarluaskan kembali melalui website www.kampung-media.com dan kini minat masyarakat untuk bergabung dalam Komunitas Kampung Media semakin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi.
Sumber:http://www.ntbprov.go.id
07.13
Catatan Road Show Pulau Sumbawa 2, Kyai Zul: “Panji Kemenangan Sudah Dikibarkan”
Road Show Pulau Sumbawa yang dilakukan Kyai Zul atas undangan yang
telah menumpuk sejak 2 bulan lalu pasca dideklarasikan oleh Tuan Guru
Bodak mengungkapkan banyak cerita menarik, selain isu tentang PPS yang
selalu muncul di Pulau ini, juga muncul pertanyaan tentang keseriusan
Kyai Zul untuk maju berlaga di arena Pilgub 2013.
Masyarakat banyak yang menanyakan keseriusan Kyai karena baru kali
pertama ada Tau Samawa (Orang Sumbawa) yang mencalonkan diri menjadi
Gubernur NTB, karena selama ini seolah-olah ada mindset bahwa
Orang Sumbawa harus menjadi wakil gubernur semenjak Pilgub 2009 dimana
waktu itu Calon Gubernur semuanya dari Lombok dan Calon Wakil Gubernur
semuanya dari Pulau Sumbawa.
Menjadi wajar “mindset” itu lalu terbentuk hari ini. Dan menjadi
wajar pula masyarakat pulau ini pun bertanya “apakah pak Kyai Zul serius
menjadi cagub?? Apakah tidak akan menjadi sia-sia nanti??, apa mungkin
kita akan menang??” seperti itulah pertanyaan dan tanggapan dari
masyarakat pulau ini.
Pertanyaan dan tanggapan itu bisa jadi adalah ungkapan pesimis dan
meremehkan, mungkin juga ekspresi kejut, dan ada pula kemungkinan
ungkapan rasa bangga, bercampur tidak percaya namun ingin membuktikan
keseriusan dan komitmen Kyai Zul.Bagaimana Kyai Zul menyikapi ungkapan
yang multi tafsir ini??Berikut catatan Road Show Pulau Sumbawa.
Pertanyaan dan ungkapan ini muncul di semua ajang silaturrahmi di
Pulau Sumbawa, namun tidak muncul di Pulau Lombok.Ini adalah keunikan
tersendiri dari 2 pulau yang terhubung oleh Selat Alas ini.
Namun, jawaban yang diberikan oleh Kyai Zul pun tidak kalah
inspiratifnya hingga yang tadinya menganggap remeh dan tidak serius
berbalik menjadi mendukung, yang tadinya menganggap ini main-main
berbalik menjadi serius, yang tadinya tidak percaya berbalik menjadi
percaya, yang tadinya menganggap sia-sia berbalik menjadi optimis, dan
yang tadinya merasa kalah sebelum berjuang, berbalik menjadi semangat
untuk menang.
Dengan lantang, jelas, tegas dan meyakinkan, Kyai Zul menyatakan
“kapal sudah saya bakar”. Kalimat ini mengutip apa yang dilakukan oleh
panglima perang Islam ternama, Thariq Bin Ziad yang menaklukkan Spanyol
dan mempelopori kejayaan islam selama 600 tahun dengan salah satu symbol
intelektualitas Islam yaitu Universitas Cordova-Spanyol, dan kini coba
dibangun kembali semangat itu oleh Kyai Zul di Taliwang dengan
Universitas Cordova-Indonesia di bawah Yayasan Pondok Pesantren
Al-Ikhlas Taliwang.
Sejarah mencatat bahwa di kala itu, Thariq Bin Ziad yang memimpin
ratusan pasukan tempur melintasi laut merah menuju Spanyol untuk
melakukan pembebasan terhadap tiran. Sesampainya di tepi pantai, Thariq
Bin Ziad memerintahkan membakar seluruh kapal yang mereka gunakan lantas
mengumumkan kepada seluruh pasukannya bahwa ada ribuan tentara musuh di
depan kita, dan ada lautan luas yang ganas di belakang kita. Jika kita
mundur, maka kita akan mati konyol. Jika kita maju menghadapi musuh di
depan, kita punya pilihan: hidup mulia atau mati syahid!
Rupanya, Catatan Sejarah itulah yang menginspirasi Kyai Zul untuk
menjawab segala keraguan dan membantah segala anggapan bahwa Kyai Zul
sedang berakrobat politik. “kapal sudah saya bakar” juga membantah
anggapan beberapa pihak yang beranggapan Kyai Zul sedang membangun citra
untuk menjadi wakil gubernur.
Pada kesempatan yang bertajuk silaturahmi atas undangan tokoh-tokoh
di Pulau Sumbawa itu pula Kyai Zul mengungkapkan bahwa dirinya sadar
belum dikenal oleh masyarakat Pulau Lombok, setelah melalui proses yang
cukup panjang dengan para Tuan Guru, khususnya Tuan Guru Bodak yang
mendeklarasikan dirinya menjadi Calon Gubernur pada 9 Juli 2012, Ia
memutuskan untuk menguji dan mengkaji dukungan masyarakat Pulau Lombok
menyerap aspirasi masyarakat Pulau ini.
Memang benar, pasca dideklarasikan oleh Tuan Guru Bodak yang
mengamanahkan Kyai Zul menjadi bapak bagi anak yatim, dan menjadi
sahabat bagi kaum miskin tersebut, undangan masih banyak yang belum
dikonfirmasi kepada Si Pengirim dan tamu yang mengundang dirinya untuk
bersilaturrahmi ke Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa terus mengalir baik
yang datang untuk memberikan dukungan maupun yang mengundang secara
langsung.
Tercatat hingga saat ini, Kyai Zul telah mendapatkan dukungan dari 56
wilayah di Pulau Lombok dan masih banyak undangan yang harus dipenuhi
oleh Kyai Zul yang hanya memiliki waktu pada hari sabtu dan minggu.
Bagaimana ini Kyai Zul?? Sudah tidak ada pilihan mundur lagi karena
kapal sudah anda bakar.
Sumber:http://kabarntb.com
07.09
Kondisi Geografis Propinsi Nusa Tenggara Barat
Letak dan Keadaan Alam
Nusa Tenggara Barat yang terdiri dari Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, memiliki luas wilayah 20.153,15 km2.Terletak antara 115° 46' - 119° 5' Bujur Timur dan 8° 10' - 9 °g 5' Lintang Selatan. Selong merupakan kota yang mempunyai ketinggian paling tinggi, yaitu 148 m dari permukaan laut sementara Raba terendah dengan 13 m dari permukaan laut. Dari tujuh gunung yang ada di Pulau Lombok, Gunung Rinjani merupakan tertinggi dengan ketinggian 3.775 m, sedangkan Gunung Tambora merupakan gunung tertinggi di Sumbawa dengan ketinggian 2.851 m.
I k l i m
Berdasarkan data statistik dari lembaga meteorologi, temperatur maksimum pada tahun 2001 berkisar antara 30,9° – 32,1° C, dan temperatur minimum berkisar antara 20,6° - 24,5°C. Temperatur tertinggi terjadi pada bulan September dan terendah ada bulan Nopember. Sebagai daerah tropis, NTB mempunyai rata-rata kelembaban yang relatif tinggi, yaitu antara 48 - 95 %
Letak Geografis Daerah Nusa Tenggara Barat
A. Nusa Tenggara Barat Terletak Antara :
Barat - Timur 115° e46' Bujur Timur
Utara - Selatan 8° 10' Lintang Selatan
B. Batas Wilayah
Sebelah Utara Dengan : Laut Jawa dan Laut Flores
Sebelah Selatan Dengan : Samudra Indonesia
Sebelah Barat Dengan : Selat Lombok / Prop. Bali
Sebelah Timur Dengan : Selat Sape / Propinsi NTT
Luas Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat Dirinci
Table Menurut Kabupaten / Kota (Km2)
Tinggi Kota Dari Permukaan Laut
Nama-Nama Gunung Dan Tingginya Dirinci Per Pulau
Banyaknya Pulau yang Berpenghuni dan Tidak Berpenghuni Menurut Kabupaten / Kota
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika Selaparang Mataram
Nusa Tenggara Barat yang terdiri dari Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, memiliki luas wilayah 20.153,15 km2.Terletak antara 115° 46' - 119° 5' Bujur Timur dan 8° 10' - 9 °g 5' Lintang Selatan. Selong merupakan kota yang mempunyai ketinggian paling tinggi, yaitu 148 m dari permukaan laut sementara Raba terendah dengan 13 m dari permukaan laut. Dari tujuh gunung yang ada di Pulau Lombok, Gunung Rinjani merupakan tertinggi dengan ketinggian 3.775 m, sedangkan Gunung Tambora merupakan gunung tertinggi di Sumbawa dengan ketinggian 2.851 m.
I k l i m
Berdasarkan data statistik dari lembaga meteorologi, temperatur maksimum pada tahun 2001 berkisar antara 30,9° – 32,1° C, dan temperatur minimum berkisar antara 20,6° - 24,5°C. Temperatur tertinggi terjadi pada bulan September dan terendah ada bulan Nopember. Sebagai daerah tropis, NTB mempunyai rata-rata kelembaban yang relatif tinggi, yaitu antara 48 - 95 %
Letak Geografis Daerah Nusa Tenggara Barat
A. Nusa Tenggara Barat Terletak Antara :
Barat - Timur 115° e46' Bujur Timur
Utara - Selatan 8° 10' Lintang Selatan
B. Batas Wilayah
Sebelah Utara Dengan : Laut Jawa dan Laut Flores
Sebelah Selatan Dengan : Samudra Indonesia
Sebelah Barat Dengan : Selat Lombok / Prop. Bali
Sebelah Timur Dengan : Selat Sape / Propinsi NTT
Luas Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat Dirinci
Table Menurut Kabupaten / Kota (Km2)
Kabupaten / Kota | Luas | Persentase |
(1)
|
(2)
|
(3)
|
Lombok Barat | 1.649,15 | 8,18 |
Lombok Tengah | 1.427,65 | 7,08 |
Lombok Timur | 1.605,55 | 7,97 |
Sumbawa | 8.493,00 | 42,14 |
D o m p u | 2.324,55 | 11,54 |
B i m a | 4.596,90 | 22,81 |
Kota Mataram | 56,35 | 0,28 |
Jumlah / Total | 20.153,15 | 100,00 |
Tinggi Kota Dari Permukaan Laut
Kabupaten / Kota | Ibu Kota | Tinggi |
1. Lombok Barat | Mataram | 16 |
2. Lombok Tengah | Praya | 101 |
3. Lombok Timur | Selong | 148 |
4. Sumbawa Sumbawa | Besar | 20 |
5. D o m p u | Dompu | 13 |
6. B i m a | Raba | 16 |
7. Kota Mataram | Mataram | 6 |
Nama-Nama Gunung Dan Tingginya Dirinci Per Pulau
Pulau | Nama Gunung | Tinggi |
(1) | (2) | (3) |
1. Pulau Lombok | Rinjani | 3.775 |
Mareje | 716 | |
Timanuk | 2.362 | |
Nangi | 2.330 | |
Parigi | 1.532 | |
Pelawangan | 2.638 | |
Baru | 2.376 | |
2. Pulau Sumbawa | Batu Lanteh | 1.730 |
Tukan | 1.400 | |
Jaran Pusang | 1.283 | |
Soromandi/Donggo | 1.467 | |
Tambora | 2.851 | |
Sangiang | 1.449 | |
Dodu | 1.447 | |
Pajo | 728 | |
Sambi | 697 |
Banyaknya Pulau yang Berpenghuni dan Tidak Berpenghuni Menurut Kabupaten / Kota
Kabupaten / Kota | Pulau Berpenghuni | Pulau Tidak Berpenghuni | Jumlah Total |
(1) | (2) | (3) | (4) |
1. Lombok Barat | 7 | 20 | 27 |
2. Lombok Tengah | - | 15 | 15 |
3. Lombok Timur | 6 | 24 | 30 |
4. Sumbawa | 10 | 39 | 49 |
5. D o m p u | 1 | 8 | 9 |
6. B i m a | 3 | 4 | 5 |
7. Kota Mataram | - | - | - |
Jumlah / Total | 27 | 110 | 137 |
Sumber : Bappeda Propinsi Nusa Tenggara Barat
Banyaknya Sungai Dirinci Per Kabupaten / Kota Kabupaten / Kota | Banyaknya Sungai |
(1) | (2) |
1. Lombok Barat | 18 |
2. Lombok Tengah |
5 |
3. Lombok Timur | 10 |
4. Sumbawa | 81 |
5. D o m p u | 25 |
6. B i m a | 16 |
7. Kota Mataram | - |
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Nusa Tenggara Barat
Nama - Nama Pelabuhan Laut / Bandar Udara dan Lokasinya Dirinci Menurut Kabupaten / Kota
Kabupaten / Kota | Bandar Udara/Air Port | Pel. Laut / Sea Port | ||
Nama | Lokasi | Nama | Lokasi | |
(1) | (2) | (3) | (4) | (5) |
1. Lombok Barat | - | - | Lembar | Lembar |
2. Lombok Tengah | - | - | - | - |
3. Lombok Timur | - | - | Lb. Lombok | Lb. Lombok |
4. Sumbawa | Brang Biji | Sumbawa Besar | Badas Alas | Sumbawa B Alas |
5. D o m p u | - | - | Kempo | Kempo |
6. B i m a | Salahudin | Bima | Bima | Bima |
7. Kota Mataram | Selaparang | Mataram | - | - |
Sumber : Dinas Perhubungan Propinsi Nusa Tenggara Barat
Keadaan Cuaca Tiap Bulan Di Nusa Tenggara Barat 2001
Keadaan Cuaca Tiap Bulan Di Nusa Tenggara Barat 2001
Bulan | Temperatur | Kelembaban | Tekanan | |||
Max | Min | Max | Min | Max | Min | |
(1) | (2) | (3) | (4) | (5) | (6) | (7) |
1. Januari | 31,3 | 23,8 | 97 | 57 | 1010 | 1007 |
2. Pebruari | 31,2 | 24,4 | 98 | 58 | 1010 | 1007 |
3. Maret | 31,8 | 24,3 | 95 | 56 | 1011 | 1006 |
4. April | 31,9 | 23,4 | 97 | 55 | 1012 | 1007 |
5. M e i |
31,9 | 22,3 | 97 | 50 | 1012 | 1009 |
6. Juni | 31,1 | 22,4 | 97 | 54 | 1014 | 1008 |
7. Juli | 31,0 | 20,7 | 97 | 32 | 1013 | 1010 |
8. Agustus |
30,9 | 20,6 | 95 | 40 | 1015 | 1010 |
9. September | 32,1 | 23,2 | 93 | 48 | 1013 | 1011 |
10.Oktober | 31,4 | 23,6 | 97 | 60 | 1012 | 1009 |
11. Nopember | 32,1 | 24,5 | 91 | 55 | 1012 | 1009 |
12. Desember | 31,0 | 24,1 | 95 | 56 | 1014 | 1007 |
Lanjutan :
Bulan | Rata-rata Penyinaran Matahari | Arah Angin Terbanyak | Rata-rata Max Kecepatan Angin | Rata-rata Lamanya Nyinaran (jam) |
(1) | (2) | (3) | (4) | (5) |
1. Januari | 49 | 270 | 10 | 5,0 |
2. Pebruari | 60 | 270 | 20 | 6,3 |
3. Maret | 68 | 270 | 10 | 6,2 |
4. April | 68 | 270 | 10 | 6,7 |
5. M e i |
87 | 270 | 9 | 8,2 |
6. Juni | 77 | 150 | 11 | 7,3 |
7. Juli | 83 | 270 | 10 | 7,8 |
8. Agustus |
70 | 150 | 11 | 8,4 |
9. September | 64 | 150 | 11 | 7,8 |
10.Oktober | 73 | 150 | 10 | 7,0 |
11. Nopember | 63 | 270 | 10 | 6,3 |
12. Desember | 62 | 270 | 9 | 6,2 |
Rata-rata | 69 | 270 | 11 | 6,5 |
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika Selaparang Mataram
07.05
BERAWAL DARI PENGORBANAN PUTRI MANDALIKA
TRADISI "BAU NYALE" BERAWAL DARI PENGORBANAN PUTRI MANDALIKA
BERAWAL DARI PENGORBANAN PUTRI MANDALIKA
Setiap tahun masyarakat sasak, khususnya di Lombok Tengah selalu
melaksanakan tradisi “bau Nyaliâ€, sebuah tradisi yang sudah mengakar
di kalangan masyarakat, dan telah dilaksanakan secara turun temurun
sebagai pesta tahunan.
Tradisi Bau Nyali berawal dari kisah legenda Putri Mandalika, seorang
Putri Raja Tanjung Beru yang sangat cantik nan Jelita. Dikisahkan,
Putri Mandalika mulai tumbuh dan menginjak dewasa. Seiring dengan
perjalan hidupnya, kecantikan Putri Mandalika-pun menyebar hampir
keseluruh pelosok negeri. Kecantikan dan keharuman budi pekerti putri
mandalika selalu menjadi buah bibir rakyat di seantero negeri. Karena
kecantikan dan keharuman budi pekertinya itulah sehingga para pangeran
dan putra mahkota negeri tetangga semuanya ingin mempersunting putri
mandalika. Para Pangeran dinegeri tetangga saling berembut ingin
mempersunting sang putri. Tak satupun diantara para raja yang mau
mengalah, bahkan rela mati demi mendapatkan Sang Putri. Para Pangeran
bahkan telah siap untuk melakukan pertumpahan darah atau turun ke medan
laga memenangkan sayembara demi mendapatkan Sang Putri.
Namun dari seluruh Pangeran yang berniat mempersunting Sang Putri
Raja yang cantik dan termashur tersebut, semuanya diterima secara
santun dan diperlakukan terhormat, tetapi tak satupun yang diberi
harapan atau jawaban pasti.
Waktupun terus berlalu, Sang putri semakin dewasa dan bertambah
usia, Raja Beru-pun khawatir akan penerus tahtanya, karena putri
Mandalika adalah penerus tunggal kerajaan tersebut, sehingga didesak
untuk segera memiliki pendamping dan melahirkan keturunan yang kelak
akan melanjutkan tahta kerajaan.
Oleh Karena itu Raja kemudian meminta Putri Mandalika dapat segera
menjatuhkan pilihan kepada salah satu dari seluruh pangeran yang sudah
melamarnya. Hal ini demi kelangsungan tata kerjaan dan keamanan negeri,
ujar raja kepada putrinya. Namun sang Putri memohon kepada sang Ayah
agar diberi waktu, dan akan memberi jawaban pada suatu hari yang tepat
untuk mengumunkan pilihannya. Sang Putri tak ingin terjadi pertumpahan
darah, sebab bila terjadi pertumpahan darah akan sangat merugikan semua
pihak dan akan menyengsarakan rakyat dan seluruh negerinya. Jika memilih
satu dari pengeran itu, tentu akan terjadi keributan dan pertumpahan
darah.
Akhirnya tibalah saatnya Sang Putri harus mengumpunkan pilihan
dihadapan pejabat dan seluruh rakyatnya. Pada suatu malam gelap
bertempat di Bagian Selatan disekitar pantai Seger Kute Lombok Tengah,
Raja Beru mengadakan Pesta upacara untuk menyambut Putri Mandalika akan
mengumumkan pilihan pendamping hidupnya. Pesta begitu meriah, para tamu
dan rakyat-pun sudah tak sabar menunggu pilihan Sang Putri.
Tibalah saatnya sang putri mengumumkan pilihannya, tetapi ternyata
didepan rakyatnya sang putri berkata agar seluruh negerinya menjaga
kedamaian, meniadakan pertumpahan darah serta meningkatkan silaturahmi
dan keharmonisan. Demi kedamaian, aku rela berkorban untuk rakyat dan
seluruh negeri, ucap Sang Putri seraya langsung menceburkan diri ke
laut.
Menyaksikan momen yang tak pernah dibayangkan tersebut, semua
pangeran yang hadirin pun menjadi panik dan berusaha mencari Sang putri
di tengah kegelapan malam yang terbawa oleh derasnya gelombang lautan.
Setelah lama dicari, sang Putri tidak ditemukan, yang didapat hanyalah
cacing-cacing laut, yang memancarkan kemilauan yang sangat indah. Cacing
laut ini hanya muncul setahun sekali pada saat tertentu saja, dan
sejak saat itulah dirayakan dirayakan pesta rakyat bau nyale setiap
tahun, bertempat di pantai kute lombok tengah.
Dari kisah legenda tersebut, pelajaran penting yang dapat dipetik
adalah perenungan terhadap legenda putri nyale yang dengan rela
mengorbankan hidupnya demi terciptanya sebuah kedamaian.
Kerelaan putri nyale mengorbankan hidupnya supaya tidak terjadi
konflik ini menggambarkan keluhuran kepribadian masyarakat NTB khususnya
di Lombok, yang mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan
pribadi, cinta akan kedamaian, serta tulus memberikan dan mengorbankan
jiwa dan raga demi sebuah persatuan.
Oleh karena itu, masyarakat NTB masa kini dapat memetik hikmah
hikmah dari legenda tersebut serta tidak mudah terpengaruh dengan
provokasi oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. (K & PDE Setda
Prov. NTB).
Sumber:http://www.ntbprov.go.id
07.01
LAYANAN TENAGA KERJA MELALUI LTSP
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2010 telah menyusun dokumen tentang profile tenaga kerja daerah. Melalui profile tenaga kerja daerah ini diharapkan pemerintah daerah dapat mengetahui gambaran secara umum mengenai spesifikasi tenaga kerja yang ada sehingga lebih memudahkan dalam mengarahkan program pembangunan bidang ketenagakerjaan di Nusa Tenggara Barat.
Keterbatasan ketersediaan kesempatan kerja di dalam daerah mendorong Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk menyelenggarakan kerjasama dengan pemerintah daerah lain dalam rangka penempatan tenaga kerja melalui mekanisme Antar Kerja Antar Daerah (AKAD). Pada tahun 2010, telah dilakukan penempatan tenaga kerja melalui AKAD sebanyak 429 orang pencari kerja. Pemerintah juga berusaha memperluas kesempatan kerja melalui mekanisme padat karya produktif. Tenaga kerja yang diserap dalam proyek padat karya produktif pada tahun 2010 sebanyak 100 orang. Selain melalui mekanisme AKAD, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, juga menyelenggarakan kerjasama dengan negara lain dalam rangka penempatan tenaga kerja melalui mekanisme Antar Kerja Antar Negara (AKAN) serta telah membentuk Lembaga Layanan Tenaga Kerja Satu Pintu (LTSP) bagi calon TKI dan TKI.
Layanan yang diberikan kepada calon TKI dan TKI adalah berupa penerbitan paspor, pengurusan bebas fiskal LN, penerbitan Kartu Tanda Kerja Luar Negeri, pembayaran dana Pembinaan, Penempatan dan Perlindungan TKI (DP3TKI), pengurusan asuransi TKI serta premi dan klaim penanganan kasus TKI. Selain itu pendaftaran keikutsertaan perbekalan akhir pemberangkatan (PAP), pengecekan persyaratan TKI yang akan diberangkatkan (meliputi: identitas calon TKI, visa kerja, perjanjian penempatan, perjanjian kerja, sertifikat BLK, sertifikat kompetensi kerja dan sertifikat kesehatan). Dengan demikian, melalui LTSP TKI diharapkan tidak akan terjadi pemalsuan dokumen yang merugikan TKI disamping menghindari adanya praktek percaloan yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi dalam proses penempatan calon TKI.
Penempatan TKI yang dilakukan oleh LTSP TKI umumnya ditempatkan di perusahaan kelapa sawit di malaysia, Singapore, Hongkong, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Bahrain Yordania, Oman Qatar dan Taiwan. Capaian kinerja LTSP sepanjang tahun 2010 meliputi penempatan TKI ke luar negeri sebanyak 56.150 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 37.405 orang dan perempuan 18.745 orang; kepulangan TKI yang dideportasi dari Malaysia sebanyak 3.232 orang; penanganan TKI bermasalah sebanyak 1.290 orang; dan total penerimaan remittance sebesar Rp. 538.184.803.000,07. LTSP juga telah membentuk 1 unit posko TKI yang bertujuan untuk memantau keberangkatan dan kepulangan TKI serta memantau permasalahan yang dialami TKI. Selama tahun 2010, tercatat 3.232 jumlah TKI bermasalah di Provinsi NTB di 10 kabupaten/kota.
Berbagai permasalahan bidang ketenagakerjaan seperti trafficking terhadap pekerja perempuan dan anak, pemasalahan hubungan industrial, keselamatan kerja, dan HIV/AIDS di tempat kerja, berusaha dicari solusinya melalui implementasi program Perlindungan dan Lembaga Ketenagakerjaan. Capaian kinerja program tersebut pada tahun 2010 meliputi: telah dilakukannya sosialisasi pencegahan trafficking kepada 50 orang pekerja perempuan dan anak (terdata 110 kasus trafficking di Provinsi NTB pada tahun 2010); bimbingan teknis kepada 30 lembaga kerjasama tripartit (LKS) sebagai upaya meminimalisasi permasalahan hubungan industrial; pembinaan dalam rangka pemberdayaan tenaga kerja perempuan dan anak kepada 60 orang pekerja; sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS kepada 50 orang pekerja; dan pengujian keselamatan dan kesehatan kerja (K3) kepada 50 perusahaan.
Pengangguran merupakan salah satu permasalahan ketenagakerjaan yang kompleks karena memerlukan penanganan lintas sektoral. Pengangguran dapat disebabkan oleh rendahnya kesempatan kerja yang tersedia, atau belum kompatibelnya kualifikasi tenaga kerja yang tersedia dengan kualifikasi jabatan yang ditawarkan oleh employer. Salah satu indikator capaian kinerja pembangunan urusan Ketenagakerjaan adalah Angka Pengangguran Terbuka. Indikator tersebut pada tahun 2010 telah mencapai 5,78 persen menurun dibandingkan dengan tahun 2009 (6,12 persen).
Layanan Publik Ketenagakerjaan Propinsi Nusa Tenggara Barat
KETENAGAKERJAAN
NTB dikancah nasional merupakan daerah pengirim TKI terbesar
kedua setelah Provinsi Jawa Timur. Hingga tahun 2006 saja
penempatan TKI asal NTB diberbagai Negara tujuan mencapai lebih dari
350 ribu orang. Banyaknya TKI yang bekerja di luar negeri ini mampu
menyumbangkan remmittance yang besar yaitu mencapai Rp. 1,5 miliar
sampai dengan Rp. 2 miliar per hari. Total pemasukan remmittance selama
8 tahun terakhir mencapai Rp. 3 triliun lebih. Besarnya jumlah TKI
asal NTB tersebut disamping mampu memberikan jalan keluar terhadap
tingginya angka pengangguran dan rendahnya kemampuan ekonomi
masyarakat, ternyata juga menyisakan beberapa permasalahan antara
lain berbagai kasus pengiriman TKi illegal maupun kekerasan yang
dialami oleh TKI selama bekerja di luar negeri.
Berdasarkan data kasus TKI tahun 2009, jumlah TKI bermasalah di
luar negeri sebanyak 244 kasus yang melibatkan 310 TKI. Dari jumlah
kasus tersebut, 154 kasus sedang diproses yang melibatkan 220
orang TKI dan 90 kasus telah berhasil diselesikan. Untuk itu, dalam
rangka pembenahan lembaga penempatan TKI luar negeri/PPTKIS maka
terhadap PPTKIS yang menunjukkan kinerja jelek tidak kridible
dan banyak menimbulkan masalah, pemerintah provinsi akan mencabut
ijin operasionalnya.
Menyikapi berbagai kasus yang menimpa TKI asal NTB di Luar negeri,
maka Pemerintah Provinsi NTB menjadikannya self koreksi (pembenahan
kedalam) terutama dalam proses penempatan TKI luar negeri
khususnya Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) ke berbagai Negara.
Selain itu, guna meminimalisir permasalahan tenaga kerja indonesia di
luar negeri terutama menyangkut perlindungan atas
keselamatan, hak-hak, serta pelayanan dalam penempatan tenaga kerja
indonesia diluar negeri, Pemerintah Provinasi NTB membuat terobosan
program Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) penempatan dan perlindungan
TKI di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Melalui pelayanan LTSP ini
para calon TKI memperoleh layanan yang murah, mudah, cepat dan aman
serta dapat memberikan gambaran informasi awal kepada calonTKI terhadap
negara tujuannya bekerja. Selain itu, LTSP ini juga dapat mempermudah
pemantauan keberadaan para TKI oleh pemerintah, sehingga
pemerintah dapat memberikan bantuan dan perlindungan yang
maksimal kepada para TKI.
LAYANAN TENAGA KERJA MELALUI LTSP
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2010 telah menyusun dokumen tentang profile tenaga kerja daerah. Melalui profile tenaga kerja daerah ini diharapkan pemerintah daerah dapat mengetahui gambaran secara umum mengenai spesifikasi tenaga kerja yang ada sehingga lebih memudahkan dalam mengarahkan program pembangunan bidang ketenagakerjaan di Nusa Tenggara Barat.
Keterbatasan ketersediaan kesempatan kerja di dalam daerah mendorong Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk menyelenggarakan kerjasama dengan pemerintah daerah lain dalam rangka penempatan tenaga kerja melalui mekanisme Antar Kerja Antar Daerah (AKAD). Pada tahun 2010, telah dilakukan penempatan tenaga kerja melalui AKAD sebanyak 429 orang pencari kerja. Pemerintah juga berusaha memperluas kesempatan kerja melalui mekanisme padat karya produktif. Tenaga kerja yang diserap dalam proyek padat karya produktif pada tahun 2010 sebanyak 100 orang. Selain melalui mekanisme AKAD, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, juga menyelenggarakan kerjasama dengan negara lain dalam rangka penempatan tenaga kerja melalui mekanisme Antar Kerja Antar Negara (AKAN) serta telah membentuk Lembaga Layanan Tenaga Kerja Satu Pintu (LTSP) bagi calon TKI dan TKI.
Layanan yang diberikan kepada calon TKI dan TKI adalah berupa penerbitan paspor, pengurusan bebas fiskal LN, penerbitan Kartu Tanda Kerja Luar Negeri, pembayaran dana Pembinaan, Penempatan dan Perlindungan TKI (DP3TKI), pengurusan asuransi TKI serta premi dan klaim penanganan kasus TKI. Selain itu pendaftaran keikutsertaan perbekalan akhir pemberangkatan (PAP), pengecekan persyaratan TKI yang akan diberangkatkan (meliputi: identitas calon TKI, visa kerja, perjanjian penempatan, perjanjian kerja, sertifikat BLK, sertifikat kompetensi kerja dan sertifikat kesehatan). Dengan demikian, melalui LTSP TKI diharapkan tidak akan terjadi pemalsuan dokumen yang merugikan TKI disamping menghindari adanya praktek percaloan yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi dalam proses penempatan calon TKI.
Penempatan TKI yang dilakukan oleh LTSP TKI umumnya ditempatkan di perusahaan kelapa sawit di malaysia, Singapore, Hongkong, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Bahrain Yordania, Oman Qatar dan Taiwan. Capaian kinerja LTSP sepanjang tahun 2010 meliputi penempatan TKI ke luar negeri sebanyak 56.150 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 37.405 orang dan perempuan 18.745 orang; kepulangan TKI yang dideportasi dari Malaysia sebanyak 3.232 orang; penanganan TKI bermasalah sebanyak 1.290 orang; dan total penerimaan remittance sebesar Rp. 538.184.803.000,07. LTSP juga telah membentuk 1 unit posko TKI yang bertujuan untuk memantau keberangkatan dan kepulangan TKI serta memantau permasalahan yang dialami TKI. Selama tahun 2010, tercatat 3.232 jumlah TKI bermasalah di Provinsi NTB di 10 kabupaten/kota.
Berbagai permasalahan bidang ketenagakerjaan seperti trafficking terhadap pekerja perempuan dan anak, pemasalahan hubungan industrial, keselamatan kerja, dan HIV/AIDS di tempat kerja, berusaha dicari solusinya melalui implementasi program Perlindungan dan Lembaga Ketenagakerjaan. Capaian kinerja program tersebut pada tahun 2010 meliputi: telah dilakukannya sosialisasi pencegahan trafficking kepada 50 orang pekerja perempuan dan anak (terdata 110 kasus trafficking di Provinsi NTB pada tahun 2010); bimbingan teknis kepada 30 lembaga kerjasama tripartit (LKS) sebagai upaya meminimalisasi permasalahan hubungan industrial; pembinaan dalam rangka pemberdayaan tenaga kerja perempuan dan anak kepada 60 orang pekerja; sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS kepada 50 orang pekerja; dan pengujian keselamatan dan kesehatan kerja (K3) kepada 50 perusahaan.
Pengangguran merupakan salah satu permasalahan ketenagakerjaan yang kompleks karena memerlukan penanganan lintas sektoral. Pengangguran dapat disebabkan oleh rendahnya kesempatan kerja yang tersedia, atau belum kompatibelnya kualifikasi tenaga kerja yang tersedia dengan kualifikasi jabatan yang ditawarkan oleh employer. Salah satu indikator capaian kinerja pembangunan urusan Ketenagakerjaan adalah Angka Pengangguran Terbuka. Indikator tersebut pada tahun 2010 telah mencapai 5,78 persen menurun dibandingkan dengan tahun 2009 (6,12 persen).
06.57
Layanan Publik Badan Sosial Propinsi Nusa Tenggara Barat
KESEJAHTERAAN SOSIAL
Kesejahteraan sosial merupakan urusan yang sangat kompleks serta
melibatkan seluruh komponen pembangunan. Untuk mewujudkannya,
pembangunan yang dilaksanakan harus dilakukan secara komprehensif
serta jauh dari disparitas pembangunan. Untuk itu, pemerintah
provinsi melalui program RPJMD NTB 2009-2013 menetapkan
berbagai program unggulan daerah secara meyeluruh mencakup
semua bidang pembangunan yang melibatkan seluruh sektor di
wilayah NTB.
Selama dua tahun pelaksanaan pembangunan, berbagai program
unggulan tersebut telah cukup berhasil menekan angka kemiskinan
serta mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan
mengedepankan pembangunan pada sektor reel yang menjadi kultur
budaya masyarakat, terbukti mampu menurunkan angka kemiskinan dan
meningkatkan perekonomian masyarakat, seperti pada program
pengembangan pijar, dimana program ini memberikan kontribusi yang
cukup besar bagi peningkatan pendapatan masyarakat tani dan pesisir
yang merupakan salah satu sektor lumbung kemiskinan terbesar.
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin NTB pada tahun 2010
mengalami penurunan sebesar 1,23 point menjadi 21,55% dari tahun
2009 sebesar 22,78%. Sedangkan untuk perkembangan ekonomi, pertumbuhan
ekonomi NTB pada triwulan III tahun 2010 mencapai 13,01% yang
merupakan angka tertinggi se-provinsi di Indonesia.
Program dan kebijakan yang telah dilaksanakan selama dua tahun pemerintahan Provinsi NTB antara lain:
Program dan kebijakan yang telah dilaksanakan selama dua tahun pemerintahan Provinsi NTB antara lain:
1. Penetapan Kebijakan Program Pembangunan berdasarkan potensi lokal,
kultur budaya masyarakat, serta melihat prioritas pembangunan yang
mesti didahulukan seperti: Program Agribisnis Pijar (sapi, jagung,
rumput laut), NTB bumi sejuta sapi, visit Lombok Sumbawa 2012 dengan
target 1 juta kunjungan wisatawan, menciptakan 2000 koperasi
berkualitas dan 100 ribu wirausaha baru, pengalopkasian 20%
anggaran APBD Provinsi untuk pembangunan pendidikan, memperbaiki
serta meningkatkan akses dan infrastruktur kesehatan masyarakat, dan
yang lainnya.
2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
- Menyatukan persepsi, koordinasi dan menfasilitasi terbitnya Kebijakan Pelayanan Rehabilitasi Sosial dan Penangan Masalah Strategis (Tanggap Cepat Darurat dan Kejadian LuarBiasa);
- Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan melalui
Koordinasi peningkatan pembinaan, pengawasan dan perlindungan tenaga
kerja, Fasilitasi Perda tenaga kerja NTB, Fasilitasi dan koordinasi
pembentukan lembaga pembelaan tenaga kerja NTB bermasalah,
Fasilitasi koordinasi pengembangan sistem pelayanan terpadu satu
atap, serta Fasilitasi koordinasi pelaksanaan pemulangan TKI
bermasalah asal
NTB; - Inventarisasi dan Identifikasi kesempatan kerja antar daerah dan antar Negara;
- Koordinasi Kesehatan; Pencegahan, Pemberantasan PMW, Peningkatan Pelayanan PMK, Pengembangan Media Promosi DARSE, Pencegahan Penularan Penyakit Endemik dan Epidemik;
- Bekerjasama dgn Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi NTB; mensosialisasikan Bahayanya AIDS bagi Masyarakat NTB;
- Penyaluran bantuan bagi 150 Kelompok Usaha Bersama (KUBe), 15 Yayasan, 34 Asuhan Keluarga serta pemberian bantuan pada 13 organisasi Profesi/Lembaga/LSM/Organisasi Sosial lainnya.
- Pemberian bantuan bagi anak yatim piatu tahun 2010 sebanyak 2050 orang senilai Rp. 200.000,-/ orang.
- Penyaluran bantuan kepada 70 Lembaga/ Yayasan/ Pantai Asuhan/ Kelompok/ Organisasi Lainnya pada tahun 2009 yang tersebar di 9 Kabupaten/ Kota se-NTB.
- Santunan bagi 450 orang tenaga kebersihan Kota Mataram yang lingkup kerjanya pada Kantor Pemerintah Provinsi NTB Tahun 2009 senilai Rp. 200.000,-/orang.
- Santunan bagi 453 orang tenaga kebersihan Kota Mataram yang lingkup kerjanya pada Kantor Pemerintah Provinsi NTB Tahun 2010 senilai Rp. 250.000,-/orang.
3. Program Koordinasi Bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga.
- Pembinaan dan Pengembangan Kualitas Pemuda PASKIB;
- Memberikan Bantuan Dana bagi Pengembangan Prestasi Pemuda.
- Pembinaan dan Pengembangan Wawasan Sekolah Sehat melalui Lomba Sekolah Sehat (LSS) 2009 dan 2010 yang diarahkan untuk Kab/Kota se-NTB;
- Pembinaan dan Pengembangan Pemuda sebagai Pelopor di segala Bidang yang dapat diandalkan dan menjadi kebanggaan daerah provinsi NTB;
MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT DESA DAN
MENURUNKAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN
Badan Perberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Desa (BP-MPD ) adalah perangkat daerah yang diamanahkan untuk melaksanakan pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Di Provinsi Nusa Tenggara Barat permasalahan pokok yang sedang dihadapi antara lain masih tingginya prosentase jumlah penduduk miskin. Hal ini mencerminkan bahwa masyarakat Nusa Tenggara Barat masih banyak yang tingkat kesejahteraannya masih rendah dan sebagian besar berada di pedesaan. Dengan demikian tugas utama yang diemban oleh BPMPD Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah bagaimana memberdayakan masyarakat desa sehingga dapat menurunkan jumlah penduduk miskin.
MENURUNKAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN
Badan Perberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Desa (BP-MPD ) adalah perangkat daerah yang diamanahkan untuk melaksanakan pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Di Provinsi Nusa Tenggara Barat permasalahan pokok yang sedang dihadapi antara lain masih tingginya prosentase jumlah penduduk miskin. Hal ini mencerminkan bahwa masyarakat Nusa Tenggara Barat masih banyak yang tingkat kesejahteraannya masih rendah dan sebagian besar berada di pedesaan. Dengan demikian tugas utama yang diemban oleh BPMPD Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah bagaimana memberdayakan masyarakat desa sehingga dapat menurunkan jumlah penduduk miskin.
Program Pemberdayaan Masyarakat
Program Pemberdayaan Masyarakat yang dilaksanakan oleh Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi, MA bersama wakil Gubernur, Ir.H.Badrul Munir, MM antara lain Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan. Program PNPM merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelalaan pembangunan. Pendekatan PNPM Mandiri Perdesaan mengadopsi pendekatan.
Program Pemberdayaan Masyarakat yang dilaksanakan oleh Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi, MA bersama wakil Gubernur, Ir.H.Badrul Munir, MM antara lain Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan. Program PNPM merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelalaan pembangunan. Pendekatan PNPM Mandiri Perdesaan mengadopsi pendekatan.
Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang telah dilaksanakan
sejak 1998 dan dinilai cukup berhasil. Program Pengembangan Kecamatan
(PPK) sebagai cikal bakal Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri Perdesaan telah memulai kegiatannya di Propinsi Nusa
Tenggara Barat sejak tahun 2003, yang meliputi 23 kecamatan yang
tersebar di 3 kabupaten, yaitu Kab. Dompu, Kab. Lombok Tengah dan
Kab. Lombok Barat). Secara bertahap, cakupan wilayah binaan
PNPM Mandiri Perdesaan diperluas menjadi 64 kecamatan yang
tersebar di seluruh kabupaten (8 kabupaten).
Jumlah dana yang dialokasikan untuk membiayai usulan
masyarakat pada periode 2003-2010 mencapai Rp.545.850.000.000,-
terdiri dari bantuan pusat melalui APBN sebesar Rp.435.780.000.000,-
(80%) dan bantuan kabupaten melalui APBD sebesar
Rp.110.070.000.000,- (20%). Sampai saat ini dana sebesar
Rp.375.954.481.550,- telah dimanfaatkan untuk membiayai usulan
masyarakat, sedangkan Rp.169.895.518.450,- belum dimanfaatkan
karena kegiatan di lapangan masih dalam tahapan perencanaan.
Sumber:www.ntbprov.go.id
ass
sport
Label1
sport