Home » » Catatan Road Show Pulau Sumbawa 2, Kyai Zul: “Panji Kemenangan Sudah Dikibarkan”

Catatan Road Show Pulau Sumbawa 2, Kyai Zul: “Panji Kemenangan Sudah Dikibarkan”

Written By NTB BISA on Minggu, 28 Oktober 2012 | 07.13

Road Show Pulau Sumbawa yang dilakukan Kyai Zul atas undangan yang telah menumpuk sejak 2 bulan lalu pasca dideklarasikan oleh Tuan Guru Bodak mengungkapkan banyak cerita menarik, selain isu tentang PPS yang selalu muncul di Pulau ini, juga muncul pertanyaan tentang keseriusan Kyai Zul untuk maju berlaga di arena Pilgub 2013.
Masyarakat banyak yang menanyakan keseriusan Kyai karena baru kali pertama ada Tau Samawa (Orang Sumbawa) yang mencalonkan diri menjadi Gubernur NTB, karena selama ini seolah-olah ada mindset bahwa Orang Sumbawa harus menjadi wakil gubernur semenjak Pilgub 2009 dimana waktu itu Calon Gubernur semuanya dari Lombok dan Calon Wakil Gubernur semuanya dari Pulau Sumbawa.
Menjadi wajar “mindset” itu lalu terbentuk hari ini. Dan menjadi wajar pula masyarakat pulau ini pun bertanya “apakah pak Kyai Zul serius menjadi cagub?? Apakah tidak akan menjadi sia-sia nanti??, apa mungkin kita akan menang??” seperti itulah pertanyaan dan tanggapan dari masyarakat pulau ini.
Pertanyaan dan tanggapan itu bisa jadi adalah ungkapan pesimis dan meremehkan, mungkin juga ekspresi kejut, dan ada pula kemungkinan ungkapan rasa bangga, bercampur tidak percaya namun ingin membuktikan keseriusan dan komitmen Kyai Zul.Bagaimana Kyai Zul menyikapi ungkapan yang multi tafsir ini??Berikut catatan Road Show Pulau Sumbawa.
Pertanyaan dan ungkapan ini muncul di semua ajang silaturrahmi di Pulau Sumbawa, namun tidak muncul di Pulau Lombok.Ini adalah keunikan tersendiri dari 2 pulau yang terhubung oleh Selat Alas ini.
Namun, jawaban yang diberikan oleh Kyai Zul pun tidak kalah inspiratifnya hingga yang tadinya menganggap remeh dan tidak serius berbalik menjadi mendukung, yang tadinya menganggap ini main-main berbalik menjadi serius, yang tadinya tidak percaya berbalik menjadi percaya, yang tadinya menganggap sia-sia berbalik menjadi optimis, dan yang tadinya merasa kalah sebelum berjuang, berbalik menjadi semangat untuk menang.
Dengan lantang, jelas, tegas dan meyakinkan, Kyai Zul menyatakan “kapal sudah saya bakar”. Kalimat ini mengutip apa yang dilakukan oleh panglima perang Islam ternama, Thariq Bin Ziad yang menaklukkan Spanyol dan mempelopori kejayaan islam selama 600 tahun dengan salah satu symbol intelektualitas Islam yaitu Universitas Cordova-Spanyol, dan kini coba dibangun kembali semangat itu oleh Kyai Zul di Taliwang dengan Universitas Cordova-Indonesia di bawah Yayasan Pondok Pesantren Al-Ikhlas Taliwang.
Sejarah mencatat bahwa di kala itu, Thariq Bin Ziad yang memimpin ratusan pasukan tempur melintasi laut merah menuju Spanyol untuk melakukan pembebasan terhadap tiran. Sesampainya di tepi pantai, Thariq Bin Ziad memerintahkan membakar seluruh kapal yang mereka gunakan lantas mengumumkan kepada seluruh pasukannya bahwa ada ribuan tentara musuh di depan kita, dan ada lautan luas yang ganas di belakang kita. Jika kita mundur, maka kita akan mati konyol. Jika kita maju menghadapi musuh di depan, kita punya pilihan: hidup mulia atau mati syahid!
Rupanya, Catatan Sejarah itulah yang menginspirasi Kyai Zul untuk menjawab segala keraguan dan membantah segala anggapan bahwa Kyai Zul sedang berakrobat politik. “kapal sudah saya bakar” juga membantah anggapan beberapa pihak yang beranggapan Kyai Zul sedang membangun citra untuk menjadi wakil gubernur.
Pada kesempatan yang bertajuk silaturahmi atas undangan tokoh-tokoh di Pulau Sumbawa itu pula Kyai Zul mengungkapkan bahwa dirinya sadar belum dikenal oleh masyarakat Pulau Lombok, setelah melalui proses yang cukup panjang dengan para Tuan Guru, khususnya Tuan Guru Bodak yang mendeklarasikan dirinya menjadi Calon Gubernur pada 9 Juli 2012, Ia memutuskan untuk menguji dan mengkaji dukungan masyarakat Pulau Lombok  menyerap aspirasi masyarakat Pulau ini.
Memang benar, pasca dideklarasikan oleh Tuan Guru Bodak yang mengamanahkan Kyai Zul menjadi bapak bagi anak yatim, dan menjadi sahabat bagi kaum miskin tersebut, undangan masih banyak yang belum dikonfirmasi kepada Si Pengirim dan tamu yang mengundang dirinya untuk bersilaturrahmi ke Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa terus mengalir baik yang datang untuk memberikan dukungan maupun yang mengundang secara langsung.
Tercatat hingga saat ini, Kyai Zul telah mendapatkan dukungan dari 56 wilayah di Pulau Lombok dan masih banyak undangan yang harus dipenuhi oleh Kyai Zul yang hanya memiliki waktu pada hari sabtu dan minggu. Bagaimana ini Kyai Zul?? Sudah tidak ada pilihan mundur lagi karena kapal sudah anda bakar.

Sumber:http://kabarntb.com
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. NTB BISA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger