Road Show Pulau Sumbawa yang dilakukan Kyai Zul atas undangan yang
telah menumpuk sejak 2 bulan lalu pasca dideklarasikan oleh Tuan Guru
Bodak mengungkapkan banyak cerita menarik, selain isu tentang PPS yang
selalu muncul di Pulau ini, juga muncul pertanyaan tentang keseriusan
Kyai Zul untuk maju berlaga di arena Pilgub 2013.
Masyarakat banyak yang menanyakan keseriusan Kyai karena baru kali
pertama ada Tau Samawa (Orang Sumbawa) yang mencalonkan diri menjadi
Gubernur NTB, karena selama ini seolah-olah ada mindset bahwa
Orang Sumbawa harus menjadi wakil gubernur semenjak Pilgub 2009 dimana
waktu itu Calon Gubernur semuanya dari Lombok dan Calon Wakil Gubernur
semuanya dari Pulau Sumbawa.
Menjadi wajar “mindset” itu lalu terbentuk hari ini. Dan menjadi
wajar pula masyarakat pulau ini pun bertanya “apakah pak Kyai Zul serius
menjadi cagub?? Apakah tidak akan menjadi sia-sia nanti??, apa mungkin
kita akan menang??” seperti itulah pertanyaan dan tanggapan dari
masyarakat pulau ini.
Pertanyaan dan tanggapan itu bisa jadi adalah ungkapan pesimis dan
meremehkan, mungkin juga ekspresi kejut, dan ada pula kemungkinan
ungkapan rasa bangga, bercampur tidak percaya namun ingin membuktikan
keseriusan dan komitmen Kyai Zul.Bagaimana Kyai Zul menyikapi ungkapan
yang multi tafsir ini??Berikut catatan Road Show Pulau Sumbawa.
Pertanyaan dan ungkapan ini muncul di semua ajang silaturrahmi di
Pulau Sumbawa, namun tidak muncul di Pulau Lombok.Ini adalah keunikan
tersendiri dari 2 pulau yang terhubung oleh Selat Alas ini.
Namun, jawaban yang diberikan oleh Kyai Zul pun tidak kalah
inspiratifnya hingga yang tadinya menganggap remeh dan tidak serius
berbalik menjadi mendukung, yang tadinya menganggap ini main-main
berbalik menjadi serius, yang tadinya tidak percaya berbalik menjadi
percaya, yang tadinya menganggap sia-sia berbalik menjadi optimis, dan
yang tadinya merasa kalah sebelum berjuang, berbalik menjadi semangat
untuk menang.
Dengan lantang, jelas, tegas dan meyakinkan, Kyai Zul menyatakan
“kapal sudah saya bakar”. Kalimat ini mengutip apa yang dilakukan oleh
panglima perang Islam ternama, Thariq Bin Ziad yang menaklukkan Spanyol
dan mempelopori kejayaan islam selama 600 tahun dengan salah satu symbol
intelektualitas Islam yaitu Universitas Cordova-Spanyol, dan kini coba
dibangun kembali semangat itu oleh Kyai Zul di Taliwang dengan
Universitas Cordova-Indonesia di bawah Yayasan Pondok Pesantren
Al-Ikhlas Taliwang.
Sejarah mencatat bahwa di kala itu, Thariq Bin Ziad yang memimpin
ratusan pasukan tempur melintasi laut merah menuju Spanyol untuk
melakukan pembebasan terhadap tiran. Sesampainya di tepi pantai, Thariq
Bin Ziad memerintahkan membakar seluruh kapal yang mereka gunakan lantas
mengumumkan kepada seluruh pasukannya bahwa ada ribuan tentara musuh di
depan kita, dan ada lautan luas yang ganas di belakang kita. Jika kita
mundur, maka kita akan mati konyol. Jika kita maju menghadapi musuh di
depan, kita punya pilihan: hidup mulia atau mati syahid!
Rupanya, Catatan Sejarah itulah yang menginspirasi Kyai Zul untuk
menjawab segala keraguan dan membantah segala anggapan bahwa Kyai Zul
sedang berakrobat politik. “kapal sudah saya bakar” juga membantah
anggapan beberapa pihak yang beranggapan Kyai Zul sedang membangun citra
untuk menjadi wakil gubernur.
Pada kesempatan yang bertajuk silaturahmi atas undangan tokoh-tokoh
di Pulau Sumbawa itu pula Kyai Zul mengungkapkan bahwa dirinya sadar
belum dikenal oleh masyarakat Pulau Lombok, setelah melalui proses yang
cukup panjang dengan para Tuan Guru, khususnya Tuan Guru Bodak yang
mendeklarasikan dirinya menjadi Calon Gubernur pada 9 Juli 2012, Ia
memutuskan untuk menguji dan mengkaji dukungan masyarakat Pulau Lombok
menyerap aspirasi masyarakat Pulau ini.
Memang benar, pasca dideklarasikan oleh Tuan Guru Bodak yang
mengamanahkan Kyai Zul menjadi bapak bagi anak yatim, dan menjadi
sahabat bagi kaum miskin tersebut, undangan masih banyak yang belum
dikonfirmasi kepada Si Pengirim dan tamu yang mengundang dirinya untuk
bersilaturrahmi ke Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa terus mengalir baik
yang datang untuk memberikan dukungan maupun yang mengundang secara
langsung.
Tercatat hingga saat ini, Kyai Zul telah mendapatkan dukungan dari 56
wilayah di Pulau Lombok dan masih banyak undangan yang harus dipenuhi
oleh Kyai Zul yang hanya memiliki waktu pada hari sabtu dan minggu.
Bagaimana ini Kyai Zul?? Sudah tidak ada pilihan mundur lagi karena
kapal sudah anda bakar.
Sumber:http://kabarntb.com
Posting Komentar